jpnn.com, JAKARTA - Perusahaan Listrik Negara (PLN) menegaskan komitmennya dalam meningkatkan infrastruktur kelistrikan dan berinovasi untuk menghadirkan layanan terbaik kepada masyarakat.
Salah satunya dengan melakukan 100 persen penggantian kWh meter pascabayar menjadi 'smart meter' Advanced Metering Insfrastrukture' (AMI).
BACA JUGA: Bazar HLN ke-78 PLN UID Jakarta Raya Meriah, Para Pelaku UMKM Senang, Dagangan Laris Manis
Apa yang dilakukan wilayah kerja PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bandengan, UID PLN Jakarta Raya ini menjadi sangat berarti di tengah peringatan Hari Listrik Nasional ke-78 yang dirayakan 27 Oktober lalu.
Sebanyak 175.100 'smart meter' telah dipasang menggantikan kWh meter pascabayar yang lama, ini merupakan salah satu bentuk transformasi digital untuk layanan kelistrikan yang sedang digencarkan PLN.
BACA JUGA: Sepanjang 2023, PLN Jakarta Layani 21.461 Transaksi Pengisian Daya Listrik
Dalam kurun waktu 125 hari, proses pengggantian 'smart meter' AMI di PLN UID Jakarta Raya terlaksana dengan baik. Dengan kehadiran 'smart meter' AMI, penggunaan energi listrik pelanggan dapat dilakukan dan diketahui PLN dari jarak jauh.
Sistem komunikasi digital ini membuat hasil baca meter menjadi lebih akurat dan tentunya akan lebih menjaga privasi pelanggan. Dimana sebelumnya, PLN mencatat pemakaian listrik konsumen secara manual dengan mendatangi rumah ke rumah.
BACA JUGA: Tampil Lebih Solid, Lombok Electrik PLN Tembus Final Livoli Divisi Satu
Saat melakukan penyalaan 'smart meter' AMI yang ke-175.100 di daerah Pekojan, Bandengan Utara, General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran mengungkapkan bahwa implementasi penggantian 'smart meter' AMI telah 100 persen dan terlaksana dengan baik
"Alhamdulillah pada hari ini, PLN UID Jakarta Raya telah menyelesaikan penggantian sebanyak 175.100 'smart meter'AMI dalam kurun waktu 125 hari," tutur Lasiran, Selasa (31/10/2023)
"Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pelanggan yang telah proaktif mendukung terlaksananya program ini dengan baik. Senang sekali hari ini saya bisa melakukan penyalaan 'smart meter'AMI yang ke-175.100," imbuhnya.
Salah satu pelanggan PLN, Tri, mengaku sangat senang dengan program penggantian 'smart meter' AMI ini, karena dirinya kini tidak perlu takut kalau kWh meter dirumahnya tidak terbaca.
"Sekarang setiap bulan tidak ada lagi yang datang catat meter ke rumah. Jika ada padam listrik di rumah, PLN juga langsung mengetahuinya. Terima kasih PLN," ungkap Tri.
'Smart meter' AMI telah didukung dengan sistem komunikasi dua arah antara PLN dan pelanggan yang berbasis 'Internet of Things' (IoT) sehingga bisa mengukur secara 'real time' Selain akurat dan privasi yang lebih terjaga, keunggulan Smart Meter AMI lainnya adalah monitoring pemakaian energi listrik oleh pelanggan dapat dilakukan secara real time.
PLN juga dapat lakukan deteksi dini pemadaman dan gangguan sehingga lebih cepat teratasi. Smart Meter AMI bisa terintegrasi dengan layanan PLN lainnya melalui PLN Mobile.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean