jpnn.com, BANTUL - PSM Makassar sukses menaklukkan tuan rumah PS Tira dengan skor tipis 2-1 dalam lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Sultan Agung, Bantul pada Rabu (19/9) malam.
PS Tira sempat unggul 0-1 terlebih dulu setelah PS Tira mendapatkan hadiah penalti. Berawal dari serangan balik, pemain PS Tira dilanggar oleh pemain PSM di dalam kotak penalti.
BACA JUGA: Pelatih PSIS Tidak Kecewa Timnya Digulung Persija
Striker Aleksandar Rakic yang dipercaya menjadi algojo, berhasil menyarangkan bola saat waktu sudah menunjukkan masa injury time babak pertama berjalan satu menit.
Pada babak kedua, PSM mencoba bangkit dan berhasil mewujudkan targetnya. Skuat Juku Eja melakukan comeback setelah Wiljan Pluim mampu memanfaatkan celah di lini belakang PS Tira dan melakukan sepakan keras. Skor berubah menjadi 1-1 pada menit ke-70.
BACA JUGA: Teco Ungkap Kunci Sukses Persija Kalahkan PSIS
Gol itu semakin membuat kepercayaan diri tim yang diarsiteki oleh Robert Rene Alberts semakin tinggi.
Berselang sekitar 13 menit, PSM akhirnya memastikan kemenangan setelah Ferdinand Sinaga mampu menyundul bola kiriman rekannya dengan mulus menembus gawang PS Tira.
BACA JUGA: Ini Kabar Baik untuk Suporter PSMS Medan
Meski menang, Pelatih PSM sempat melontarkan kritikan kepada operator kompetisi karena tak becus dalam mengelola pertandingan. Salah satunya, adalah terkait daftar pemain terkena sanksi dan tidak.
"Hari ini saya adalah pelatih yang paling marah, kecewa dan bingung. Kemenangan ini, tidak membuat kebingungan, kemarahan, dan kekecewaan saya hilang," ungkapnya usai laga.
Usut punya usut, ternyata sebelum laga dimulai, Rene Alberts dibuat meradang karena secara tiba-tiba, PSM tidak bisa menurunkan satu pemainnya yang sudah dicantumkan dalam daftar susunan pemain.
"Kami kecewa karena saat memberikan daftar pemain, kami ditolak untuk mendaftarkan satu salah satu pemain kami. Karen aitu kami hanya memiliki satu penjaga gawang saja," tegasnya. (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Barito Putera vs Bali United: Serang, Menang, Melenggang!
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad