jpnn.com, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan telah melakukan berkoordinasi intensif dengan pihak-pihak yang terkait dengan penerbangan haji 2018, baik itu di dalam maupun luar negeri.
Pihak terkait tersebut misalnya pengelola bandara keberangkatan di Indonesia dan kedatangan di Arab Saudi, maskapai penerbangan Garuda dan Saudi Arabian Airlines, pengelola Lalu lintas udara Indonesia (AirNav) dan negara-negara yang dilintasi penerbangan haji Indonesia, juga pihak terkait lain dari dalam maupun luar negeri seperti Kementerian Agama Indonesia dan Arab Saudi.
BACA JUGA: Garuda Indonesia Mulai Terbangkan 107.959 Calon Jemaah Haji
Hal ini seiring akan dimulainya penyelenggaraan Penerbangan Haji 2018 pada 17 Juli 2018 yang ditandai penerbangan jemaah haji dari beberapa embarkasi. Antara lain dari Embarkasi Padang, Embarkasi Jakarta, Embarkasi Solo, Embarkasi Surabaya, Embarkasi Makassar dan Embarkasi Lombok.
"Koordinasi dilakukan untuk suksesnya penyelenggaraan Penerbangan Haji 2018 sehingga dapat terlaksana dengan lancar, Selamat, Aman dan Nyaman," ujar Sekretaris Direktur Jenderal Perhubungan Udara Pramintohadi Sukarno yang mewakili Dirjen Hubud Agus Santoso.
BACA JUGA: Musim Haji Segera Dimulai, Ini Saran Bamsoet ke Pemerintah
Menurut Pramintohadi, koordinasi intensif yang dilakukan mendapat hasil yang baik. Di antaranya, saat ini maskapai yang akan menerbangkan jamaah haji Indonesia yaitu Garuda dan Saudi Arabian Airlines telah mendapatkan izin mendarat dan slot time penerbangan dari Bandar Udara King Abdul Azis, Jeddah dan Bandar Udara Prince Mammad Bin Abdul Azis, Madinah.
Maskapai tersebut juga telah mendapat izin melintas dari otoritas penerbangan negara-negara yang akan dilintasi.
BACA JUGA: Menag: Pemberangkatan Jemaah Haji Jabar Lewat Soetta
Pramintohadi memaparkan, sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 212 tahun 2018 tentang pelaksanaan transportasi Udara Jemaah Haji Reguler Tahun 1439 H/ 2018 M, telah ditunjuk PT. Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines sebagai operator pelaksana penerbangan jemaah haji reguler Indonesia tahun 2018 ini.
Garuda telah menyiapkan armada berjumlah 13 unit pesawat. Terdiri dari 5 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 393 seat; 3 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 455; 4 unit pesawat Airbus A330-300 dengan kapasitas 360 seat; dan 1 unit pesawat A330-200 dengan kapasitas 325 seat.
Sedangkan Saudi Arabian Airlines menyiapkan armada 18 unit yang terdiri dari 11 unit pesawat Boeing B777-300 dengan kapasitas 410 seat dan 7 unit pesawat B747-400 dengan kapasitas 450 seat.
"Kami telah melakukan pemeriksaan terhadap pesawat dan personil yang akan mengoperasikannya untuk memastikan kelaikudaraan pesawat tersebut. Juga terkait kenyamanan bagi jamaah yang akan diangkutnya," ucap Pramintohadi.
Sementara itu sesuai Keputusan Menteri Agama Nomor 124 tahun 2016 tentang penetapan embarkasi dan debarkasi haji, telah ditetapkan 12 bandara yang akan digunakan sebagai embarkasi dan debarkasi haji, serta 5 bandara untuk embarkasi antara.
"Kami juga sudah memeriksa kesiapan semua bandara tersebut. Dan secara umum 12 bandara embarkasi haji dan 5 embarkasi antara itu siap untuk melaksanakan kegiatan angkutan haji tahun 2018," tandas Praminto.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendaftar Haji Tahun Ini, Berangkatnya 18 Tahun Lagi
Redaktur & Reporter : Yessy