Sulap Kota Mati Jadi Kawasan Wisata

Jumat, 14 September 2018 – 15:16 WIB
Salah satu bangunan tua di Jalan Karet. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya bakal menyulap kota tua menjadi destinasi wisata heritage baru Salah satunya di Jalan Karet. Rencana itu diawali dengan pendataan rumah-rumah tua. Ada 30 rumah di Jalan Karet yang berstatus cagar budaya. Bangunan tersebut menjadi target utama untuk menciptakan kawasan heritage. "Rencananya bangunan itu dicat," kata Kasi Pembangunan Kecamatan Pabean Cantian Eko Ismardianto.

Dia mengatakan, pembuatan destinasi wisata itu ditangani dinas pariwisata. Pada tahap awal, dilakukan pendataan rumah-rumah. Konsep bentuk kawasan wisata akan dibahas lebih lanjut. 

Menurut Eko, perubahan Jalan Karet sebagai kawasan wisata harus dikonsep dengan matang. Tujuannya, pembangunan yang dilaksanakan pemkot tidak sia-sia. Misalnya, menonjolkan wilayah tersebut sebagai kawasan pecinan. 

Eko beralasan, wilayah Jalan Karet merupakan kawasan pecinan. Bangunan yang ada di sana juga khas bangunan orang-orang Tiongkok. Jadi, nanti pembuatan destinasi itu tidak akan mengubah bangunan asli. Hanya mempercantik.

Salah satu upaya mempercantik itu adalah memberikan pewarnaan. Bangunan-bangunan tersebut akan dicat. Pengecatan itu bisa menambah daya tarik kawasan tersebut sebagai destinasi wisata heritage.

Setelah mempercantik bangunan dengan cat yang baru, pihak kecamatan berencana menghidupkan suasana di wilayah Jalan Karet. Selama ini kawasan itu selalu sepi. Wilayah tersebut memang bukan merupakan kawasan tempat tinggal. Kebanyakan bangunan yang ada dijadikan tempat usaha. "Kalau malam seperti kota mati," katanya.

Salah satu solusinya, mengadakan event secara rutin. Terutama saat malam. Cara tersebut diyakini Eko ampuh menarik wisatawan untuk berkunjung. "Jadi, tidak hanya menyajikan benda mati, bangunan," imbuhnya. 

Camat Pabean Cantian Yanu Mardianto menambahkan, penataan wisata di wilayah tersebut juga harus memperhatikan kesukaan anak muda. Misalnya, menyediakan spot foto. "Kalau ada kanmenarik," katanya.

Selain itu, Yanu memiliki ide untuk menambahkan banyak lampion di wilayah tersebut. Menurut dia, hal itu sangat cocok jika dipadukan dengan konsep bangunan bergaya Tiongkok. 

Saat ini sudah ada taman baru di Jalan Karet. Panjangnya sekitar 20 meter dan lebarnya 3 meter. Taman itu juga menjadi sarana pendukung kawasan wisata di Jalan Karet. (yon/c7/eko) 

BACA JUGA: Rumah Abu Han Bersiap Sambut Imlek


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler