Sulap Kulit Biawak Jadi Produk Berdaya Jual Tinggi

Sabtu, 09 September 2017 – 01:07 WIB
KREATIF: Dina Mahardika menunjukkan beragam produk kerajinan dari biawak liar. FOTO: JAKFAR/INDOPOS/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Dina Mahardika mampu mengubah kulit biawak menjadi berbagai produk yang unik.

”Produk kami tidak hanya berbahan dasar biawak tetapi ada juga dari kulit kambing dan, kulit kuda,” tutur pemilik galeri Wong Sinting itu.

BACA JUGA: Citilink Bakal Buka Rute Yogyakarta-Medan

Di galerinya, Dina menyulap sejumlah kulit binatang itu menjadi tas, dompet, peci, sajadah, sarung HP, jok motor, mobil, dekorasi ruang tamu, lukisan, minyak biawak, dan tangkur biawak.

”Secara spesifik, binatang biawak ini liar dan sering memangsa ternak warga kampung. Karena itu, kami melakukan inisiasi untuk memanfaatkan kulit biawak bernilai ekonomi,” tutur Dina.

BACA JUGA: NTT Siap Ekspor Bawang Organik ke Timor Leste

Di samping itu, biawak tidak dilindungi oleh pemerintah.

Jadi, perburuan yang dilakukan masyarakat terhadap biawak tidak dilarang.

BACA JUGA: 6 Alasan Pengembang Jatuh Cinta pada Bekasi

Sebaliknya, perburuan terhadap biawak menjadi kabar gembira kepada masyarakat yang selama ini terganggu akan kemunculan mukhluk bersisik keras itu.

 ”Bukan kami tidak sayang binatang. Tetapi, kalau mengganggu masa dibiarkan,” imbuhnya.

Langkah kreatif itu cukup membuahkan hasil.

Hasil kerajinan yang dari kulit binatang itu cukup mendapat respons bagus di pasar.

Hasil kerajinan kulit hasil olah tangan Dina dibanderol sesuai ukuran.

Dompet kulit kambing ukuran kecil Rp 60 ribu dan. Sedangkan dompet kulit biawak Rp 120 ribu.

Dompet ukuran besar dari kulit biawak dijual Rp 150 ribu.

Tas dari kulit kambing Rp 120 ribu, dari kulit biawak Rp 350 ribu.

”Untuk tas bisa terjual 30 unit per bulan,” ucap Dina. (far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Pemerintah Tambah Anggaran BPOM


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler