JAKARTA - Manajemen Ciputra Property Tbk (CTRP) bakal menyulap wajah Mal Ciputra. Cara itu dilakukan untuk menyesuaikan mal itu dengan semangat zaman. Mal yang sudah 19 tahun beroperasi tersebut membutuhkan penyegaran agar tampil dengan perwajahan lebih ekselen.
Lebih dari itu ia menjadi trend setter shoping center di daratan ibukota Jakarta. ”Sejatinya kami telah melakukan renovasi secara bertahap. Tetapi, renovasi kali ini lebih dahsyat dan menyeluruh,” tutur Sugwantono Tanto, Direktur Ritel khusus mal, PT Ciputra Property, di Jakarta, Rabu (29/2).
Renovasi dilakukan serentak untuk dua Mal Ciputra baik Jakarta dan Semarang. Kedua Mal Ciputra itu klaim Sugwantono tergolong pelopor Mal dan legendaris. Mal Ciputra Jakarta misalnya masuk barisana paling senior di kawasan areal komersial Jakarta Barat. Karena itu, renovasi dilakukan baik pada tataran fisik dan non fisik. Untuk sentuhan fisik layoutnya tidak terlalu banyak perubahan. Hanya perubahan wajahnya yang disesuaikan dengan trend masa kini. ”Pastinya pengunjung tidak akan terganggu selama proses perbaikan itu berlangsung,” imbuhnya.
Keseriusan manajemen mempercantik tampilan mal itu tidak main-main. Mereka telah mendatangkan konsultan kelas atas dari Singapura. Tim konsultan tersebut punya reputasi dan sarat pengalaman dalam membidani sejumlah shoping center. ”Proses disainnya mulai April-Mei dan rampung pada penghujung 2013 mendatang,” ucapnya.
Guna memuluskan rencana itu perseroan telah mengalokasikan dana segar senilai Rp 68 miliar. Dana taktis dari kas internal itu sejumlah Rp 44 miliar untuk renovasi Mal Ciputra Jakarta dan senilai Rp 24 miliar untuk menyulap Mal Ciputra Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Perseroan juga tidak menutup opsi pendanaan eksternal. Tetapi, untuk saat ini
kemungkinan pendanaan eksternal perseroan belum bisa diungkap. ”Di samping sejumlah alasan itu, renovasi juga untuk memanjakan pengunjung dan penyewa tenan-tenan yang ada. Sebab, situasi saat ini sangat berbeda dengan era tahun 90-an di mana mal hanya untuk belanja.
Sekarang mal sudah menjadi arena publik dengan segudang aktivitas mulai dari arena bermain, mengasah kreatifitas, taman baca dan aneka kegiatan lainnya,” tukas Sugwantono.
Ciputra Property Kebut Penjualan Rp 1,5 triliun Di sisi lain manajemen optimistis marketing sales sepanjang tahun ini mencapai level Rp 1,5 triliun. Kondisi itu melonjak tiga kali lipat dibanding edisi sebelumnya yang bertengger dikisaran sebesar Rp 500 miliar. optimisme itu didasarkan pada mulai berjalannya proses pembangunan Ciputra World Jakarta tahap II dan juga penjualan beberapa proyek lainnya, seperti Dipo Business Centre dan juga apartemen MyHome. "Proyeksi pertumbuhannya tergolong signifikan yaitu 300 persen,” tutur Artadinata Djangkar, Direktur Ciputra Property.
Ia melanjutkan, sebagian besar perolehan pada 2011 merupakan kontribusi dari pendapatan Mall Ciputra Jakarta, yaitu sebesar 34 persen. Disusul kemudian Hotel Ciputra Jakarta 21 persen, penjualan stand di Ciputra World Jakarta Tahap I 19 persen serta Mall Ciputra Semarang 17 persen. Sisanya sekitar 8 persen dari pendapatan Hotel Ciputra Semarang. Sedangkan dari sisi porsi sewa dan penjualan, sekitar 81 persen dari recurring income (hasil sewa) dan 19 persen dari penjualan.
”Dengan mulai dipasarkannya Ciputra World Jakarta Tahap II, kami harapkan porsinya berubah menjadi 42 persen dari recurring income serta 58 dari penjualan," harap Artadinata. Sementara sepanjang 2011 perseroan mencatat pendapatan unaudited sebesar Rp 440 miliar dan laba bersih sebesar Rp 158 miliar. Sales marketing senilai Rp 500 miliar. (far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BRI Syariah Bakal Salurkan Dana FLPP
Redaktur : Tim Redaksi