Sulawesi Utara Digesa Benahi Destinasi Wisman Tiongkok

Rabu, 01 Juni 2016 – 13:20 WIB
Ilustrasi turis Tongkok. Foto: Dokumen JPNN

jpnn.com - MANADO - Menteri Pariwisata Arief Yahya meminta Pemprov Sulawesi Utara cepat berbenah pada semua destinasi andalannya. Jangan sampai kalah cepat dengan kedatangan wisman asal Tiongkok, seiring dengan promosi dan pengembangan akses menuju ke Manado yang makin kencang. "Manado dan Sulut punya atraksi yang kuat untuk pasar Tiongkok," kata Arief Yahya.

Menurut Arief, Manado punya bunaken, wisata bawah laut yang bagus dan sudah punya pamor. Ada juga Bitung, selat Lembeh untuk komunitas macro, barang-barang hidup yang kecil, untuk fotografi. Juga ada wisata alam yang lain, gunung, hutan, pantai, antarpulau, kuliner, semua ada. "Dari Manado baru di connect ke destinasi lain. Manado menjadi Hub," katanya. 

BACA JUGA: Aa Gym Bikin Wakil Wali Kota Nangis

Ribuan wisatawan asing (wisman) akan berkunjung ke Sulawesi Utara (Sulut) Juni mendatang. Sulawesi Utara (Sulut) langsung bersiap menyambut tamu-tamu istimewa ini. Hotel, lokasi wisata, infrastruktur, hingga masyarakat, semua kompak mempersiapkan segala sesuatunya. Saat ini, hotel berbintang dan non bintang dan di Sulut jumlahnya sudah mencapai 6.304 kamar. Rinciannya, 8 hotel bintang satu memiliki 227 kamar. Bintang 2 ada 4 hotel dengan 136 kamar. 

Bintang 3 ada 7 hotel dengan 350 kamar. Hotel bintang 4 ada 10 buah dengan 1.336 kamar. Sementara hotel  bintang 5 ada 2 buah dengan 354 kamar. Jika ditotal, hotel berbintang di Sulut 31 hotel, dengan jumlah kamar 2.403 kamar. Sementara hotel non bintang totalnya 265 hotel dengan jumlah kamar 3.901.

BACA JUGA: Awas, Pintu Tol Brebes Timur Bakal Jadi Titik Macet Baru saat Mudik

Dari paparan Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sulut, Johnny Lieke, hotel-hotel mulai melakukan persiapan khusus menyambut ribuan wisatawan dari Tiongkok. “Semua sudah siap menyambut tamu asal Tiongkok,” terang Johnny Lieke, Minggu (29/5).

Swiss-belhotel misalnya. Pelayanan room maupun restoran disiapkan dengan  nuansa Tiongkok. “kami akan sediakan makanan khas Minahasa, tapi tetap cocok dengan lidah orang Tiongkok. Misalnya noodle yang akan di-combine dengan cakalang,’’ ujar Manager  Sales & Marketing Enggelien J Makalew.

BACA JUGA: Cuma Mau Enaknya, Tak Mau Anaknya

Manager F&B Lion Hotel & Plaza Richard Todar mengungkapkan, ini momen penting untuk memperkenalkan makanan khas dan kue tradisional Manado.

“Selain western food, kami juga akan memberikan hidangan spesial khas Manado. Misalnya balapis, lalampa, panada dan tentu saja klapertart dan tinutuan,’’ ujarnya.

Sales executive Ashton Hotel Reza F Tania menjanjikan bakal memberikan pelayanan terbaik untuk para wisatawan. “Kami akan menyiapkan kamar, kendaraan. Untuk restoran, kami siapkan menu western dan tentu saja makanan khas Manado. Tapi biasanya itu tergantung permintaan. Termasuk event organizer dan guide, tergantung panitia tur,” ujarnya.

Di destinasi wisata, sejumlah lokasi wisata juga bersiap menyambut tamu istimewa tadi. Sampah-sampah di sekitar Taman Nasional Nani Wartabone Bolmong, Selat lembeh Bitung, Taman Laut Bunaken, Tangkoko Bitung, Danau Linow Tomohon, Danau Moat Kotamobagu, Danau  Tondano Kab. Minahasa, Arung Jeram Timbukar Kab. Minahasa, Air terjun Tomohon. 

Wisata Gunung yaitu Gunung Dua Sudara Bitung, Gunung Klabat Minut, Gunung  Mahawu Tomohon, Gunung Api Bawah Laut Mahangetang Sangihe, Gunung Api  Karangetang Sitaro, Gunung Lokon hingga Tomohon, sudah mulai dibersihkan.

Pertunjukan seni dan budaya juga ikut disiapkan. Nantinya, tamu-tamu asal Tiongkok itu akan dihibur Tari Kabasaran, Minahasa, Alat Musik kolintang Minahasa, Tari Gunde Nusa Utara, UpacaraTulude Nusa Utara serta Musik Bambu.

Dari paparan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara, Happy T.R. Korah, turis Tiongkok berpotensi untuk terus memilih berwisata ke Sulawesi Utara pada 2016. “Tiongkok lebih dekat dengan Sulawesi Utara bila  dibanding ke Bali. Tiongkok - Sulawesi Utara hanya memakan waktu 3 jam 25 menit. Sementara ke Bali, akan memakan dua kali lipat waktu perjalanan. Jadi potensi wisatanya cukup besar,” kata Happy.

Hal lain yang membuat Korah pede, latar belakang kehidupan masyarakat Sulut sudah tak jauh beda dengan Tiongkok. Maklum, masyarakat di Sulawesi Utara banyak yang keturunan Tiongkok. Hal tersebut, menurut Happy menyebabkan makanan-makanan yang ada di Sulawesi Utara juga terasa familiar bagi turis asal Negeri Tirai Bambu.

Data terakhir yang dimiliki Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Utara menyebutkan kunjungan wisatawan nusantara ada di angka 500.000 wisatawan. Sementara untuk wisatawan mancanegara, jumlahnya mencapai 32.000 orang. “Kontribusi turis Tiongkok yang berkunjung ke Sulawesi Utara mencapai 40 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara," urai Korah.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Punk yang Doyan Mabuk: Daripada Pusing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler