Sulit Membayangkan Suami Iis Dahlia Tak Tahu Soal Harley Davidson

Kamis, 12 Desember 2019 – 13:27 WIB
Iis Dahlia bersama suami, dan anaknya. Foto: Instagram/Isdadahlia

jpnn.com, JAKARTA - Mantan pilot Garuda yang telah mengabdi selama 40 tahun, Darwis Panjaitan sulit mengamini pernyataan pedangdut Iis Dahlia, bahwa suaminya Satrio Dewandono tidak tahu menahu tentang keberadaan onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton dalam pesawat yang dibawa.

Satrio merupakan pilot Garuda yang menerbangkan pesawat baru berjenis Airbus A330-900 dari pabrikannya di Toulouse, Perancis menuju Jakarta.

BACA JUGA: Apa Peran Suami Iis Dahlia? Eks Pilot Senior Garuda Blak-blakan

Kontroversi mengemuka karena diduga pesawat ikut mengangkut barang selundupan onderdil Harley Davidson.

Menurut Darwis, seorang pilot boleh saja mengaku tidak mengetahui barang apa saja yang dibawa dalam pesawat, karena tidak melihat langsung muatan kargo yang akan dibawa.

BACA JUGA: Terima Kasih, Pak Erick Thohir, Garuda Indonesia Tidak Butuh Direktur Kaleng-kaleng  

Tetapi, perlu diketahui, seorang pilot akan menerima data terkait berat pesawat yang akan diterbangkan. Hal tersebut merupakan ketentuan umum di dunia penerbangan.

"Di situ tercatat berapa berat pesawat. Kemudian juga tercatat kalau ada tambahan kargo, namanya loading data. Itu kan tertera berapa tambahan berat dari kargo," ujar Darwis kepada jpnn.com, Kamis (12/12).

BACA JUGA: Erick Thohir: Wanita Harus Diproteksi dari Pimpinan Tak Baik

Pria yang kini berprofesi sebagai instruktur di Bali International Flight Akademi ini menegaskan, ukuran berat merupakan faktor yang sangat penting diperhitungkan di dunia penerbangan.

"Satu kilogram saja bertambah beratnya pasti diperhitungkan. Apalagi kalau sampai masuk seperti yang ramai diberitakan (onderdil Harley Davidson dan sepeda Brompton), itu kan tambahan beratnya cukup lumayan," ucapnya.

Lebih lanjut Darwis memaparkan, seorang kapten tentu akan menanyakan jika melihat data aneh terkait berat pesawat yang akan diterbangkan. Apalagi pesawat baru dari pabrikan, yang belum melayani jasa penerbangan.

"Jadi, dari jenis berat saja sudah bisa berkembang ke mana-mana. Saya mencoba membayangkan itu diri saya yang bawa (pesawat baru)," pungkas Darwis.(gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler