Sulit Meyakini Rumor Prabowo Siap Lepas Tiket Capres

Senin, 30 Juli 2018 – 12:52 WIB
Pak Prabowo dan Mas AHY. Foto: Instagram

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin angkat bicara terkait dua rumor yang berkembang dalam beberapa hari terakhir. Yaitu, terkait Anies Baswedan disebut bakal berpasangan dengan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2019 dan Prabowo Subianto yang disebut-sebut siap melepas tiket capresnya untuk diserahkan kepada calon yang lebih baik dari dirinya.

Menurut Said, jika rentetan kedua isu itu dipertautkan, boleh jadi sebagian pihak mulai percaya Prabowo hanya akan berperan sebagai kingmaker dan bukan sebagai playmaker di Pilpres 2019.

BACA JUGA: SBY Tanpa AHY Sambangi Kediaman Prabowo

"Analisisnya sederhana, isu yang pertama tervalidasi oleh isu yang kedua. Artinya, Prabowo akan menyerahkan tiket capresnya kepada Anies Baswedan. Prediksi itu mungkin bisa benar, tapi untuk waktu-waktu sekarang ini, tampaknya belum terbukti," ujar Said di Jakarta, Senin (30/7).

Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini mendasari pandangannya dengan beberapa alasan. Pertama, sampai saat ini parpol dari kubu oposisi belum resmi berkoalisi.

BACA JUGA: Lihat! Sepertinya Pak SBY Menikmati Jamuan Prabowo Subianto

Karena itu, sulit menerima jika dikatakan sudah ada nama capres-cawapres yang disepakati, sementara masing-masing parpol belum mengikatkan diri dalam satu koalisi.

Bahkan jika menyimak pidato Prabowo di acara Ijtima ulama di Jakarta, Jumat (27/7), Partai Demokrat justru tidak disebut sebagai bagian dari parpol yang sudah berkoalisi secara 'de facto'.

BACA JUGA: Matangkan Koalisi, SBY Temui Prabowo di Kertanegara

"Jadi, bagaimana mungkin AHY dikatakan sudah dipilih sebagai cawapres, sementara Partai Demokrat yang menjadi kendaraannya saja belum menyatu dalam koalisi 'de facto' yang disebut oleh Prabowo," ucapnya.

Kedua, sumber informasi yang mengatakan Anies-AHY sudah disepakati oleh kubu oposisi, menurut Said bukan berasal dari internal Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat. Kemungkinan dari seorang politikus yang menjadi anggota parpol pendukung petahana.

Karena itu, sekalipun penyebar rumor mengklaim infonya berskala A1 tapi dari perspektif rivalitas politik kabar itu sulit dijamin kredibilitasnya.

Said mengaku sempat bertanya terkait isu tersebut kepada seorang petinggi partai dari kubu oposisi, saat menjadi narasumber di salah satu stasiun televisi.

"Dengan bahasa kiasan dia menyebut sang penebar info bak 'dipegang ekor, mendongak kepala, dipegang kepala menjungkit ekornya'. Itu artinya info mengenai duet Anies-AHY tidak layak dipercaya," katanya.

Alasan ketiga, Said menyebut tidak ada pernyataan tegas dari Prabowo siap menyerahkan tiket capres kepada calon lain yang lebih baik darinya.

"Jika dibaca lebih lengkap, bahasa Prabowo diplomatis sekali, khas kaum politikus. Saya memperkirakan Prabowo tidak akan mundur dari bursa pencapresan dan menyerahkan tiket capres kepada orang lain," katanya.

Said meyakini, duet Anies-AHY baru mungkin terealisasi jika pasangan prioritas yang diharapkan Gerindra tidak mendapat dukungan dari parpol lain. Yaitu, opsi pertama Prabowo-Anies, opsi kedua Prabowo-AHY. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur Paramitra Foundation: Salim Segaf Sosok Bersahaja


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler