Sumber Kencono Terbanting, Enam Tewas

Terseret 30 Meter, Pengendara Motor Selamat

Senin, 02 Januari 2012 – 02:02 WIB

MADIUN  Hari pertama 2012 dibuka dengan kecelakaan maut. Tragedi ini melibatkan bus Sumber Kencono (SK) dengan sepeda motor Yamaha Yupiter Z. Waktunya sekitar 15 menit setelah malam pergantian tahun.

Kecelakaan tragis tersebut terjadi di Jalan Raya Surabaya-Madiun, tepatnya di Desa Jeruk Gulung, Kecamatan Balerejo, Madiun, Jatim, Minggu (1/1) sekitar pukul 00.15. Enam orang tewas dan 23 penumpang lainnya terluka.

Polres Madiun menetapkan sopir bus Sumber Kencono nopol W 7727 UY sebagai tersangka. Kini sopir bernama Agus Widodo, 41, warga Solo itu, ditahan di mapolres setempat.

"Berdasar bekas kecelakaan, diduga bus melaju dengan kecepatan tinggi. Persneling gigi juga di posisi enam. Kami menilai sopir telah lalai," kata Kapolres Madiun AKBP Nanang Juni Mawonto kepada Radar Madiun (JPNN Group) di lokasi kejadian.

Informasi yang dihimpun Radar Madiun menyebutkan, Agus baru sebulan menjadi sopir di PO Sumber Kencono. Sebelum bergabung dengan bus yang sebagian telah berganti nama menjadi Sumber Selamat tersebut, dia cukup berpengalaman sebagai pengemudi bus malam. "Tersangka (sopir) dikenai pasal 310 ayat 4 UU No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan," kata Kapolres.

Berdasar hasil penyelidikan sementara, persneling bus berada di posisi gigi enam. Diduga kecepatan bus sekitar 100/km per jam. Akibat laju yang kencang, begitu ada masalah, bus langsung oleng. "Bisa di atas seratus kecepatannya," ujar Kapolres.

Beberapa saksi mengatakan, kecelakaan bermula saat bus SK berusaha menyalip dua bus di depannya. Tiba-tiba dari arah berlawanan, muncul sepeda motor Yamaha Yupiter Z nopol AE 5601 FU. Motor yang dikendarai Adi Hasto, 16, warga Desa Warurejo, Kecamatan Balerejo, Madiun, itu melaju dengan kecepatan sedang.

"Sopir bus berusaha membanting setir ke kiri untuk menghindari tabrakan. Tapi, tetap nyenggol motor," ujar Rohmadi, warga Desa/Kecamatan Pitu, Ngawi, penumpang bus yang menderita luka ketika ditemui di RSUD Caruban, kemarin dini hari.

Agar tidak keluar dari badan jalan dan terjun ke sawah yang ada di samping jalan, sopir bus berusaha belok ke kanan. Namun, nahas, bus justru menabrak warung nasi goreng yang ada di pinggir jalan. Sampai di situ, laju bus belum bisa dikendalikan. Akhirnya bus terbalik dan terseret beberapa meter. "Seingat saya, bus sempat terguncang beberapa kali," jelas Rohmadi.

Beruntung pengendara motor Yupiter selamat. Dia hanya patah kaki kiri dan saat ini dirawat di sebuah RS di Solo. Warung nasi goreng itu juga sedang tutup, sehingga tidak menambah korban.

Menurut Rohmadi, saat bus melaju kencang, beberapa penumpang berusaha mengingatkan sopir agar mengurangi laju kendaraan. Tapi, peringatan itu tidak diindahkan. "Baru beberapa saat diingatkan, langsung terjadi kecelakaan itu. Tubuh saya terbanting," ujarnya.

Sukarno, 30, kondektur bus nahas itu, menjelaskan, bus tidak terisi penuh. Hanya ada 31 orang dewasa dan beberapa anak-anak. Adapun awak bus ada empat orang. Yakni, sopir, kondektur, kernet, serta seorang awak bus SK yang ingin pulang.

"Berangkat dari Surabaya Sabtu sekitar pukul delapan malam. Saat itu penumpang penuh. Jumlahnya mulai berkurang setelah masuk wilayah Jombang," katanya.(aan/rif/jpnn/ano/c2/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kepala Daerah Wajib Teken Pakta Integritas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler