BACA JUGA: Aktor di Luar Lapangan Harus Ditangkap
Pertama, daya dorongDalam konteks Sumut ini, kalau isu politik terkait Provinsi Tapanuli terus bergulir dan bercampur baur dengan isu SARA, maka kemungkinan kekerasan berlanjut bisa terjadi.
"Karena, isu politik dan isu SARA cenderung lebih laten dibanding isu ekonomi dan sosial," ulasnya kepada JPNN, Kamis (5/2)
BACA JUGA: Hidayat : Polisi Kehilangan Insting
Faktor pemicu kedua, ada tidaknya daya tarikBACA JUGA: BHD Mulai Gerah dengan Kasus Sumut
Kalau massa melihat pengamanan lemah, maka dia akan leluasa bertindak brutal.Apakah Sumut tergolong daerah rawan seperti Maluku atau Papua? Adrianus yang juga pengamat kepolsian itu mengatakan, tergantung ada tidaknya dua pemicu itu nanti munculSelama ini, masyarakat memandang bahwa Sumut itu daerah yang tenang-tenang sajaMasyarakat beranggapan bahwa daerah yang bergejolak hanyalah Papua, Maluku, ataupun Aceh.
"Nah, barangkali karena anggapan itu pula, aparat kepolisian tenang-tenang saja saat ada kerumunan massa di depan gedung DPRD pada Selasa lalu ituKetika rusuh, polisi kaget, tergagap-gagap, terlambat bertindak karena dikira tidak akan rusuh," ujarnya(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sultan HB X emoh Beristri Dua
Redaktur : Tim Redaksi