Sumut lolos terlebih dahulu setelah menekuk juara (bersama) PON 2004 dan finalis 2008 Papua dengan skor 2-0 (1-0). Dua gol Sumut disumbangkan Aidun Sastra Utami pada menit ke-39 serta M. Irfan (74").
Langkah Sumut diikuti Kaltim yang berhasil menumbangkan Jawa Tengah (Jateng) juga dengan skor 2-0 (1-0). Bayu Gatra membuka keunggulan Kaltim lewat tendangan kaki kiri pada menit ke-39. Kemenangan tim racikan Rudy Keltjes itu dipertegas lewat gol Radiansyah semenit sebelum peluit panjang dibunyikan.
Sebenarnya, lolosnya dua tim tersebut merupakan sebuah kejutan. Sumut misalnya. Di atas kertas, Papua lebih diunggulkan untuk melaju ke partai puncak. Namun, strategi yang diterapkan Rudi Saari dengan mematikan trio penyerang Papua membuat Sumut berpesta.
"Anak-anak sebenarnya berada dalam tekanan karena harus berjumpa dengan tim yang di dua PON terakhir lolos ke final. Tapi, mereka tetap fight dan mampu menerapkan semua instruksi yang saya inginkan," terang Rudy saat ditemui setelah pertandingan.
Kaltim pun membuat lompatan besar di PON 2012 ini. Meski tak diunggulkan, mereka mampu menunjukkan determinasi tinggi. Keltjes mengatakan, anak asuhnya memang kalah kelas dibanding Jateng. Itulah yang membuat anak asuhnya terus dikurung sepanjang pertandingan. Namun, pelatih asal Surabaya tersebut sudah mengantongi kelemahan Jateng saat menyaksikan laga di babak penyisihan.
"Mereka mengandalkan tenaga. Lama-lama habis. Anak-anak sudah kami tempa fisiknya setahun terakhir. Mereka terus berlari dan tidak pernah mengeluh meskipun terus mendapatkan tekanan," ungkap mantan pelatih Persebaya Surabaya tersebut.
Tapi, lolos ke final juga membawa tekanan tersendiri bagi Keltjes. Dia mengakui bahwa mental anak asuhnya belum tertempa jika bertanding di laga puncak. Karena itu, dalam sisa waktu yang ada, dia ingin membenahi sisi psikologis anak asuhnya. Apalagi, Keltjes memiliki misi pribadi di PON 2012 ini.
"Saya ingin mencetak pemain yang bisa masuk ke Persisam Putra Samarinda. Jalan yang kami lalui sudah benar. Tapi, kami harus tetap waspada karena Sumut juga bagus. Mereka kuat dengan teknik tinggi. Final nanti akan mempertemukan teknik dengan teknik. Sayang, lapangan tidak bagus. Seharusnya final digelar di Stadion Utama (Riau)," tutur eks pelatih PSMS Medan tersebut. (ru/ovi/c9/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho Nasihati Filippo Inzaghi
Redaktur : Tim Redaksi