Sungai Ciliwung Tercemar Limbah Berbahaya-Beracun, Pemkot Bogor Kecolongan

Rabu, 26 Juni 2019 – 23:33 WIB
Sungai Ciliwung. Foto: Radar Bogor

jpnn.com, BOGOR - Warga Bogor harus berhati-hati jika bermain di sepanjang aliran Sungai Ciliwung. Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) berupa kantong dan selang infus ditemukan berserakan di aliran Ciliwung, tepatnya di Kelurahan Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat.

Salah seorang Relawan Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Suparno Jumar mengatakan, bukan kali pertama pemandangan itu ada di aliran Ciliwung.

BACA JUGA: Dua Bocah Tenggelam Saat Berenang di Sungai Ciliwung

“Ini kasus yang ditemukan paling hulu. Sebelumnya pernah ditemukan di sekitar Pulo Geulis, Kebun Raya Bogor, Sempur dan Lebak Kantin. Semua ditemukan dalam aliran sungai,” kata Suparno.

BACA JUGA: Limbah Socfindo Positif Cemari Air Sungai Cinendang

BACA JUGA: Bocah 10 Tahun Tewas Tenggelam di Sungai Ciliwung Saat Cari Biawak

Sering kali dia melaporkan ke Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui media sosial. Namun tak pernah ada respons. Padahal, temuan itu akan berdampak besar bagi kesehatan masyarakat yang tinggal di bantaran sungai.

“Bisa saja kalau kantong itu berasal dari pasien penyakit menular ketika pecah dan terbawa aliran air akan menyebar ke mana-mana,” tegasnya.

BACA JUGA: Pimpin Gerakan Bersihkan Sungai Ciliwung, Menteri Siti Raih Rekor MURI

Sementara, Ketua Komunitas Pecinta Ciliwung (KPC) Een Irawan Putra mengatakan, pemandangan limbah B3 di aliran sungai Ciliwung bukan hal yang aneh.

Sejak ia berkecimpung untuk menjaga kebersihan sungai yang mengalir ke Ibu Kota Republik Indonesia itu, sudah sering menemukan.

“Sepengetahuan saya sudah dari tahun lalu, saya pernah nemu di Ciliwung ketika mulung sampah di Sempur dua buah dan di dalam Kebun Raya tiga buah infus bekas lengkap dengan jarumnya,” ujar dia.

BACA JUGA: Pimpin Gerakan Bersihkan Sungai Ciliwung, Menteri Siti Raih Rekor MURI

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Rubaeah mengaku kecolongan atas aksi pembuangan limbah B3 ke aliran Sungai Ciliwung.

Seharusnya, ujar dia, hal itu tidak boleh terjadi karena perusahaan wajib mengelola limbahnya dengan betul mulai dari Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) atau Analisi Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal)-nya.

“Itu menjadi pemantauan kami dengan DLH. Ini pun kecolongan oleh kami. Nanti akan kami telusuri asalnya dari mana,” katanya.

Menurutnya, ada beragam kemungkinan siapa yang membuang limbah tersebut. Bisa dari Fasilitas Kesehatan (Faskes), hotel atau juga pabrik.

BACA JUGA: Anak Sungai Ciliwung Bakal Menjadi Kawasan Wisata Air

Namun yang terpenting saat ini adalah penelusuran harus dilakukan. Sebab dampaknya bisa membahayakan bagi masyarakat. Seperti penyakit kulit, saluran pernapasan dan juga pencernaan jika air sungai di konsumsi.

“Terhadap asalnya dari mana, kami akan datangi, kemudian kami akan berikan penyuluhan jangan sampai berdampak terhadap kesehatan masyarakat,” ujarnya. (gal/c)

BACA ARTIKEL LAINNYA... KLHK Bakal Libatkan 8 Ribu Orang untuk Bebersih Ciliwung


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler