Sungai Citarum Tahun Ini Ditargetkan jadi Cemar Ringan

Sabtu, 22 Februari 2020 – 00:38 WIB
Alat berat mengeruk sampah plastik dan sampah tanaman eceng pada bantaran Sungai Citarum di kawasan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Kamis (29/8/2019). Foto: ANTARA/NOVRIAN ARBI

jpnn.com, BANDUNG - Pemerintah menargetkan status Sungai Citarum pada tahun ini bisa masuk menjadi cemar ringan. "Untuk tahun ini (Sungai Citarum) kalau kami bagi, berdasarkan info Dansatgas Citarum itu masih di kisaran cemar sedang menuju ke (cemar) ringan," kata Asisten Deputi Pendidikan dan Pelatihan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Tb Haeru Rahayu, di Kota Bandung, Kamis.

Sementara, Sekda Jabar Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, walaupun level pencemaran Sungai Citarum saat ini sedang menuju ringan, semua pihak diminta agar jangan bangga terlebih dahulu karena proses yang harus dilakukan dalam rangka memulihkan Citarum ini masih panjang.

BACA JUGA: Sampah di Sungai Citarum Berkurang

"Jadi selesai ini di tahun 2020 maka di tahun depannya itu harapannya bisa ke kelompok kelas empat, tiga, dan dua. Selama tiga tahun ke depan," kata dia.

Posisi selanjutnya, kata dia, yakni di kelas empat yang arti air di Sungai Citarum sudah bisa dipakai untuk pertanian, kelas tiga bisa dipakai perikanan, kelas dua airnya bisa dipakai untuk wisata dan kelas satu berarti airnya bisa untuk bahan baku air minum.

BACA JUGA: Sungai Citarum Masih Tercemar Limbah, Satgas Tebar Bakteri

"Jika ditanyakan tentang target saat apa kita sudah sepakat bahwa kita harus menuntaskan dalam tujuh tahun Sungai Citarum itu seperti yang disampaikan oleh Pak Presiden Jokowi bahwa menjadi sungai yang kembali baik," kata dia.

Ia menjelaskan, kembali baik ukurannya adalah air sungai itu bisa digunakan sebagai tempat untuk rekreasi, menanam ikan, dan untuk pertanian.

BACA JUGA: Soal Turis Tiongkok di Indonesia, Luhut Binsar: Cuma Dua Juta Saja Sudah Ribut

Dia mengatakan, jika melihat perkembangan yang ada maka pihaknya optimistis dengan kemajuan rehabilitasi Sungai Citarum sehingga sungainya bisa dimanfaatkan untuk pertanian, perikanan hingga rekreasi.

Lebih lanjut ia mengatakan, tantangan terbesar penanganan Sungai Citarum ialah mengubah pola pikir masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai.

Oleh karena itu, pihaknya sudah merancang penanganan sampah tersebut.

"Untuk tahun ini sampahnya itu sudah semakin menipis berkurang di sungai. Sungai kalau kita sudah bersih tetapi kan sifatnya insidentil," kata dia.

"Belum begitu jadinya, kadang-kadang ada oknum yang nakal seperti hujan begitu dia masih tetap ingin buang sampah ke sungai. Kami harus memastikan mau hujan mau tidak hujan, sungai bersih," kata dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler