Sunindo Adipersada jadi Pilot Project Program Pendampingan Kementerian Perindustrian

Kamis, 15 Agustus 2019 – 19:46 WIB
Perwakilan Kementerian Perindustrian sudah meninjau langsung pabrik mainan PT Sunindo Adipersada yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat, Kamis (15/8). Foto: Sunindo Adipersada

jpnn.com, CILEUNGSI - Kementerian Perindustrian akan memberikan program pendampingan kepada PT Sunindo Adipersada terkait implementasi Industri 4.0 pada industri mainan.

Sunindo terpilih karena dinilai telah menjadi perusahaan mainan yang besar dan sudah melakukan ekspor ke beberapa negara dan bisa menambah daya saing Indonesia.

BACA JUGA: APJI Siap Hantarkan Para Anggotanya Menuju Industri 4.0

Sunindo yang sudah berdiri selama 27 tahun menjadi satu-satunya perusahaan mainan yang dipilih oleh Kementerian Perindustrian untuk menjadi pilot project.

BACA JUGA: APJI Siap Hantarkan Para Anggotanya Menuju Industri 4.0

BACA JUGA: Kiat Kemenperin Merangsang Perusahaan Mengimplementasi Industri 4.0

Pihak Kemenperin sudah meninjau langsung pabrik mainan Sunindo yang berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat, Kamis (15/8).

Nantinya mereka akan memberikan masukan. Jika ada kekurangan, akan diberikan proses pendampingan demi menuju Industri 4.0.

BACA JUGA: Kemenperin Berharap Mobil Esemka Harus Menggunakan Komponen Lokal

“Kita tahu semua bahwa perkembangan teknologi semakin pesat dalam industri. Akan tetapi, kami melihat khusus untuk industri boneka, perkembangan teknologinya tidak sepesat industri garmen misalnya. Banyak inovasi teknologi garmen yang tercipta seiring dengan perkembangan fashion masyarakat," kata CEO PT Sunindo Adipersada Iwan Tjen.

Dia mengatakan, inovasi dalam industri boneka berkembang pesat. Namun, tidak didukung dengan inovasi teknologi.

Dengan demikian, butuh skill tinggi untuk membuat boneka kekinian yang memiliki kerumitan yang cukup banyak karena masih menggunakan mesin yang lama.

Sunindo sendiri adalah salah satu perusahaan boneka terbesar di Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan pasar boneka Internasional.

Sunindo mampu memenuhi standar kualitas boneka dunia dan salah satu perusahaan yang selalu menggunakan material yang lolos uji Standar Nasional Indonesia (SNI), ICTI, ASTM, EN 71 dan standar-standar lainnya sehingga sangat aman dimainkan oleh anak-anak.

“Produk kami sudah diuji kualitasnya dan sangat laris di pasar ekspor, baik di Amerika dan Australia yang menjadi market terbesar kami dan juga Eropa, Timur Tengah serta Asia," imbuhnya.

Dia menambahkan, industri mainan merupakan salah satu industri prioritas dan sudah menyerap lapangan kerja.

"Kami termasuk perusahaan mainan yang juga sudah berkontribusi terhadap ekonomi nasional," ujar Iwan.

Secara market, industri mainan dunia terus tumbuh dari 2007 hingga 2017. Pasar mainan dunia sudah mencapai angka USD 89 miliar dan diprediksi naik lagi menjadi USD 99 miliar pada 2022.

Indonesia termasuk salah satu pasar mainan terbesar di dunia dengan nilai ekspor sudah mencapai USD 300 juta pada 2017.

"Saya berharap dan juga mendukung program pendampingan ini untuk dikembangkan lebih luas lagi dan bisa dirasakan oleh banyak perusahaan industri lainnya di Indonesia," pungkasnya. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dukung Industri TPT, Kemenperin Terus Tingkatkan Kemampuan SDM


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler