WANITA yang tidak percaya diri, biasanya menggunakan cara instan suntik botox guna mempercantik wajahnya. Namun menurut penelitian, suntik botox yang dimaksudnya untuk wanita terlihat lebih cantik saat tersenyum, justru bisa berpotensi menimbulkan depresi.
Dilansir laman dailymail, Minggu (14/4), pengobatan dengan cara suntik botox bisa membuat wajah merasakan beku sementara. Hal ini akan menyebabkan terpotongnya sinyal yang dikirim ke otak, ketika hendak tersenyum.
"Secara tidak langsung, pengobatan ini justru bisa memicu timbulnya depresi," ujar psikolog dari universitas Cardiff, Dr Michael Lewis.
Botox adalah salah satu obat yang paling populer digunakan untuk perawatan medis dan kosmetik, termasuk pengurangan garis wajah dan keriput dengan suntikan reguler.
Penelitian sebelumnya oleh Dr Lewis menunjukkan, pengobatan mengurangi kerutan dengan botox bisa membuat penggunanya tertekan. Karena mereka tidak bisa mengekspresikan wajah secara alami.
"Ekspresi yang kita buat di wajah, sebenarnya mempengaruhi emosi yang kita rasakan. Pengobatan dengan botox, justru membuat pasien tidak mampu menunjukan ekspresi sesungguhnya," kata Lewis.
Menurut Lewis, setiap orang seharusnya mampu mengekspresikan wajah sesuai perasaan hati mereka. Namun karena botox, ekspresi pasien terkadang berbeda dengan suasana hatinya. Hal ini diyakini berpengaruh pada tingkat depresi pasien pada waktu-waktu tertentu.
"Seseorang harus lebih sering tersenyum dengan jujur, agar suasana hati mereka menjadi lebih baik," kata Lewis.(afz/jpnn)
Dilansir laman dailymail, Minggu (14/4), pengobatan dengan cara suntik botox bisa membuat wajah merasakan beku sementara. Hal ini akan menyebabkan terpotongnya sinyal yang dikirim ke otak, ketika hendak tersenyum.
"Secara tidak langsung, pengobatan ini justru bisa memicu timbulnya depresi," ujar psikolog dari universitas Cardiff, Dr Michael Lewis.
Botox adalah salah satu obat yang paling populer digunakan untuk perawatan medis dan kosmetik, termasuk pengurangan garis wajah dan keriput dengan suntikan reguler.
Penelitian sebelumnya oleh Dr Lewis menunjukkan, pengobatan mengurangi kerutan dengan botox bisa membuat penggunanya tertekan. Karena mereka tidak bisa mengekspresikan wajah secara alami.
"Ekspresi yang kita buat di wajah, sebenarnya mempengaruhi emosi yang kita rasakan. Pengobatan dengan botox, justru membuat pasien tidak mampu menunjukan ekspresi sesungguhnya," kata Lewis.
Menurut Lewis, setiap orang seharusnya mampu mengekspresikan wajah sesuai perasaan hati mereka. Namun karena botox, ekspresi pasien terkadang berbeda dengan suasana hatinya. Hal ini diyakini berpengaruh pada tingkat depresi pasien pada waktu-waktu tertentu.
"Seseorang harus lebih sering tersenyum dengan jujur, agar suasana hati mereka menjadi lebih baik," kata Lewis.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minyak Rosemary Bisa Tingkatkan Ingatan
Redaktur : Tim Redaksi