Suparji Mendengar Teriakan Seorang Wanita, Setelah Dicek ke Lokasi, Innalillahi

Jumat, 26 Februari 2021 – 10:02 WIB
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mendatangi tempat kejadian di Jalan Ramin simpang Jalan Nyai Undang II, Kamis (25/2/2021). ANTARA/Dokumentasi Pribadi

jpnn.com, PALANGKA RAYA - Jajaran Polresta Palangka Raya, Kalimantan Tengah masih menyelidiki penyebab kematian seorang bocah laki-laki berusia 7 tahun, di drainase berukuran besar yang berada di Jalan Ramin II Kelurahan Pahandut, Kecamatan Pahandut.

Korban diduga terjatuh ke drainase tersebut ketika bersama ibunya mengejar pelaku penjambretan yang merampas telepon selulernya.

BACA JUGA: Innalillahi, AKBP Teguh Purwanto Meninggal Dunia

Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika sang ibu berinisial PR warga Jalan RTA Milono, Gang Sampit menjadi korban penjambretan.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (25/2) sekitar pukul 13.50 WIB dan korbannya ada dua orang. "Sang ibu mengalami luka-luka dan anaknya meninggal dunia," kata Kombes Jaladri, Jumat (26/2).

BACA JUGA: Ada yang Laporkan Jokowi ke Bareskrim, Ferdinand Bereaksi, Pakai Kata Bahaya

Berdasarkan penyelidikan sementara, sebelum jatuh ke drainase, PR dan anaknya menjadi korban penjambretan oleh seorang pria yang tidak dikenal.

Ketika itu, PR bersama anaknya mengejar pelaku menggunakan sepeda motor.

BACA JUGA: Motif Polisi Berpangkat Aipda Bunuh 2 Wanita di Sumut Terungkap, Oh Ternyata

Nahas, saat berada di Jalan Ramin II, tepatnya di persimpangan Jalan Nyai Undang, PR tiba-tiba lepas kendali hingga mengakibatkan sepeda motornya terjatuh ke dalam drainase.

Oleh warga, kedua korban yang mengalami kecelakaan itu langsung dilarikan ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Namun, sang anak meninggal dunia akibat luka serius.

"Sang ibu yaitu PR masih menjalani perawatan di rumah sakit karena mengalami sejumlah luka akibat benturan keras di lokasi kejadian," katanya.

Kombes Jaladri mengatakan, dalam perkara ini jajaran Polresta Palangka Raya mengembangkan penyelidikan peristiwa yang menewaskan bocah tersebut.

Polisi sudah meminta keterangan sejumlah warga yang diduga mengetahui persis peristiwa yang menimpa PR bersama anaknya.

"Berdasarkan keterangan saksi mata di lokasi kejadian bahwa ponsel milik korban berhasil dirampas oleh pelaku. Saat itu korban dan pelaku sempat melakukan aksi kejar-kejaran hingga mengakibatkan korban terjatuh ke dalam drainase," kata Jaladri.

BACA JUGA: Oknum Polisi Mabuk Tembak Anggota TNI, Bang Reza Menyoroti Beberapa Hal Penting

Polisi juga sudah menghubungi suami dan keluarga korban, dan mengidentifikasi pelaku agar perkara tersebut bisa terungkap.

"Semoga perkara ini segera terungkap dan pelakunya bisa kami amankan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tambah lulusan Akpol 1995 itu.

Sementara itu, seorang warga bernama Suparji yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengatakan, dia sempat mendengar suara teriakan wanita dari Jalan Ramin II. Setelah dicek, motor yang dinaiki ibu dan anak tersebut masuk ke dalam drainase.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Bripka CS Berulah Tembak Mati Anggota TNI, Jokowi Diadukan ke Polisi, Mayjen Dudung Bereaksi

Warga kemudian mengevakuasi keduanya ke rumah sakit. Suparji dan warga lainnya juga sempat meminjam telepon genggam korban untuk menghubungi keluarganya.

"Kami mau pinjam ponsel korban untuk menelepon keluarganya, korban bilang kalau telepon selulernya diambil oleh pria yang sudah kabur. Kami melihat anak dia memang mengalami luka-luka akibat terjatuh tersebut," pungkas Suparji.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler