jpnn.com - TOKYO - Lelang tuna sirip biru di Pasar Ikan Tsukiji kembali mencetak rekor. Kemarin (5/1) seekor tuna raksasa terjual 14 juta yen atau setara Rp 1,6 miliar. Di dunia otomotif, uang sebesar itu mampu membawa pulang mobil varian termewah Alphard, yakni Alphard Automatic 3.5 Q
Pemenang lelang tahun ini bukan orang baru. Dia adalah Kiyoshi Kimura, bos gerai restoran cepat saji Sushi-Zanmai yang populer di Jepang. Sejak 2012, dia selalu menjadi pemenang lelang di Tsukiji. Tetapi, kali ini dia merasa sangat bangga bisa menenangkan lelang ikan tuna sirip biru di pasar di Kota Chuo, Prefektur Tokyo Metropolitan, tersebut. Sebab, lelang itu merupakan yang terakhir di Tsukiji. Bobot tuna jenis langka yang dimenangkannya memang di atas rata-rata, yakni mencapai 200 kilogram.
''Saya sangat senang bisa memenangkan lelang tahun baru terakhir di Pasar Ikan Tsukiji,'' paparnya. Ya, tahun depan lelang tahunan ikan tuna sirip biru tidak akan lagi digelar di pasar tradisional tersebut. Tradisi selama delapan dekade itu akan berakhir. Pindah ke kompleks pasar ikan baru yang lebih modern di superblok Toyosu di Kota Koto.
Tuna yang kini resmi menjadi milik Kimura tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan di wilayah utara. Itu merupakan bagian dari tangkapan pertama 2016. Sesuai dengan tradisi Tsukiji, ikan-ikan berkualitas yang dilelang di pasar tersebut hanya yang tangkapan pertama dan terbaik. Seluruh nelayan dari seantero Jepang berhak mengikuti acara lelang tahunan itu.
Tahun lalu ikan tuna yang dimenangkan Kimura hanya berbobot 180,4 kilogram. Karena itu, harganya pun lebih murah. Yakni, sekitar 4,51 juta yen atau setara Rp 535 juta. Padahal, tahun sebelumnya lelang ikan tuna sirip biru di Tsukiji mencatatkan rekor paling gemilang. Pada 2013, ikan seberat 222 kilogram yang juga terjual pada Kimura dihargai 154,4 juta yen atau setara Rp 18,34 miliar.
Pada 2013, Kimura berani merogoh kocek jauh lebih dalam karena hadirnya pesaing dalam lelang. Yakni, bos gerai restoran cepat saji asal Hongkong. Selama lelang berlangsung, dua bos itu bersaing untuk mendapatkan ikan tuna langka yang populasinya kian menyusut tersebut. Namun, pada akhirnya Kimura tetap keluar sebagai pemenangnya.
Dunia mengenal masyarakat Jepang sebagai penyantap tuna nomor satu. Termasuk tuna sirip biru yang kini menjadi spesies ikan yang hampir punah. Sebagai konsumen 80 persen ikan tuna hasil tangkapan nelayan, Jepang memiliki simpanan ikan tuna sirip biru dari tiga samudra. Yakni, Pasifik, Atlantik, dan Selatan. Tetapi, dalam kurun 15 tahun terakhir, jumlah tuna sirip biru tangkapan nelayan kian sedikit.
Kebiasaan Jepang mengonsumsi ikan mentah dalam bentuk sushi, termasuk tuna sirip biru, menuai kecaman keras dari seluruh dunia. Salah satunya dari yayasan Konservasi Tuna Global yang dipimpin Amanda Nickson. (AFP/japantoday/hep/c15/ami/pda)
BACA JUGA: DPD Serukan Arab dan Iran Hentikan Pertikaian
BACA ARTIKEL LAINNYA... Arab Saudi dan Iran Putus, Diplomat Diusir
Redaktur : Tim Redaksi