Superman LGBT

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Selasa, 26 Oktober 2021 – 10:42 WIB
Ilustrasi LGBT. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - Superman adalah manusia super dari planet Krypton yang menyamar sebagai manusia biasa dan menjadi jurnalis pada koran Daily Planet.

Superman menyamar menjadi Clark Kent yang lugu dan terkesan culun, dan jatuh cinta setengah mati kepada wartawati Lois Lane yang cantik dan cerdas.

BACA JUGA: Superman, Batman Sampai Hulk pun Tunduk Ketika Maradona Melintas

Lois Lane melakukan liputan investigasi panjang untuk mengungkap keberadaan Superman.

Dalam beberapa kali liputan, Lois Lane menghadapi bahaya yang mengancam nyawanya, tetapi mendadak Superman muncul menjadi penyelamat.

BACA JUGA: Ada Video Bernuansa LGBT di Konten Anak YouTube? HNW Ingatkan Begini

Superman adalah manusia super, otot kawat balung wesi, gagah perkasa. Lois Lane jatuh cinta kepada Superman. Sementara Clark Kent juga jatuh cinta kepada Lane. Kisah cinta segitiga yang unik dan rumit akhirnya happy ending. Kent menikah dengan Lane, they live happily ever after.

Namun, image Superman yang macho dan gagah itu sekarang hilang, diganti dengan image Superman milenial generasi baru yang beda dengan Superman generasi pertama.

BACA JUGA: Tegas, Laksamana Yudo akan Beri Sanksi Bagi Prajurit TNI AL yang Terlibat LGBT

Dalam komik yang akan terbit November, ada tokoh baru bernama Jon yang merupakan anak pasangan Clark Kent dan Louis Lane.

Beda dengan sang bapak yang macho, Si Jon Kent digambarkan sebagai laki-laki gay yang berpacaran dengan sesama lelaki. Jon yang juga menjadi pahlawan super, digambarkan menjalin hubungan romantis sesama jenis dengan temannya, Jay Nakamura.

Kemunculan Superman sebagai pria biseksual, di-launching pekan ini oleh DC Comics, bertepatan dengan National Coming Out Day, hari kesadaran lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT tahunan yang dimulai di Amerika Serikat.

Dalam serial ‘'Superman: Son of Kal-El’' digambarkan perjalanan hidup Jon dari kecil kemudian berkembang menjadi Superboy dan tumbuh dewasa menjadi Superman yang mewarisi kesaktian dari sang ayah, Clark Kent.

Dikisahkan, Clark Kent menikahi Lois Lane dan memiliki seorang putra yang dinamai Jonathan.

Jon tumbuh sebagai Superboy yang memerangi kebakaran hutan akibat perubahan iklim, menggagalkan insiden penembakan di sekolah, dan mengorganisasikan demonstrasi menentang deportasi pengungsi.

Jon menjalin persahabatan dengan Jay Nakamura, seorang reporter blasteran Amerika-Jepang yang berkacamata dan berambut merah muda. Persahabatan itu berkembang menjadi hubungan romantis dan dua anak muda sejenis itu pun berpacaran.

Adegan pacaran gay ini digambarkan jelas tanpa tedeng aling-aling. Ada beberapa adegan yang menggambarkan Jon dan Jay saling berciuman. Penulis serial komik tersebut, Tom Taylor, mengatakan, evolusi Superman ini sesuai dengan nilai-nilai yang selalu diwakili oleh karakter pahlawan super itu dan mencerminkan pengalaman banyak penggemar komik.

"Simbol Superman selalu mewakili harapan, kebenaran dan keadilan," kata Taylor dalam sebuah pernyataan. "Hari ini, simbol itu mewakili sesuatu yang lebih. Hari ini, lebih banyak orang dapat melihat diri mereka sendiri sebagai pahlawan super paling kuat dalam komik."

Ketika ia pertama kali ditawari pekerjaan itu, ia merenungkan seperti apa seharusnya Superman di masa sekarang. Ketika ia menyodorkan gagasan bahwa Superman milenial adalah seorang gay dan biseksual, DC Comics langsung menyetujuinya karena sudah mempertimbangkan ide itu sejak lama.

"Ada perubahan nyata selama beberapa tahun terakhir, sepuluh tahun lalu, lima tahun lalu, ini akan lebih sulit, tetapi saya pikir segalanya telah berubah dengan cara yang sangat disambut baik," kata Taylor.

Ia mengatakan, reaksi terhadap jalan cerita komik buatannya sangat positif.

"Kami mendapati orang-orang yang mengatakan bahwa mereka membaca berita ini hari ini dan menangis, orang-orang mengatakan mereka tidak pernah berpikir dalam hidup mereka bahwa mereka akan dapat melihat diri mereka sendiri pada Superman," tutur Taylor.

Munculnya Superman milenial sebagai laki-laki gay akan disusul dengan munculnya superhero lain dengan kecenderungan seksual serupa. Tanggapan publik yang antusias membuat DC Comics makin bersemangat memasukkan agenda politik ke dalam komik-komiknya.

Sambutan antusias itu terbukti dengan naiknya permintaan terhadap komik itu sampai empat kali lipat. DC Comics sudah mencetak ulang beberapa versi sebelumnya dan optimistis edisi Superman Gay akan meledak di pasaran.

Karena reaksi pasar dianggap positif penerbit pun makin terang-terangan memamerkan dukungannya terhadap LGBT. Pada setiap sampul edisi komik Superman akan dipasang logo dukungan LGBT yang dinamai DC Pride. Logo ini adalah logo khas LGBT dengan paduan warna pelangi rancangan Daniel Quasar.

Bukan hanya tokoh superhero yang dijadikan simbol kampenye LGBT. Tokoh kartun pun sekarang sudah dijadikan simbol perjuangan LGBT. Jaringan televisi anak-anak Nickelodeon secara resmi mengumumkan bahwa karakter animasi Spongebob Squarepants adalah bagian dari komunitas LGBT.

Dalam cuitannya, Nickelodeon mengunggah foto karakter Spongebob bersama karakter animasi LGBT lainnya, Schwoz Schwartz dari serial Henry Danger dan Korra dari Spin-off film Avatar: The Last Airbender dengan tampilan pelangi.

Posting itu pun mendapat beragam respons dari warganet. Namun, sebagian pengguna Twitter tak terlalu terkejut dengan hal tersebut. Pasalnya, pada salah satu episode Spongebob Squarepants pada 2002 lalu, karakter bercelana kotak ini pernah ditampilkan sebagai seorang gay dalam episode berjudul Rock-a-Bye Bivalve.

Dalam episode tersebut, Spongebob bersama sahabatnya, Patrick, memainkan peran layaknya pasangan yang sudah menikah. Tak berhenti sampai di situ, dalam episode tersebut, Spongebob yang berperan sebagai ibu yang bertugas mengasuh seekor anak kerang.

Sejak awal kemunculannya pada 1999 publik sudah menduga bahwa kartun ini membawa misi tertentu terutama soal gender. Spongebob digambarkan sebagai mahluk non-gender, tidak punya gender tertentu.

Namun, belakangan, Stephen Hillenburg, pencipta Spongebob, mengakui secara terbuka bahwa Spongebob adalah gay.

Kampanye LGBT yang masif dan menyasar anak-anak kecil ini menimbulkan keprihatinan di Amerika Serikat. Film animasi, tokoh superhero, dan tokoh kartun yang sebelumnya dianggap netral, sekarang sudah dicemari dengan kampanye untuk memengaruhi preferensi seksual.

Dalam laporan utama di Dailymail online edisi Amerika (26/10) disebutkan bahwa sekarang ini sangat banyak bermunculan buku anak-anak dengan tema LGBT. Buku-buku itu beredar serentak di jaringan toko-toko buku besar di seluruh Amerika.

Buku anak-anak yang biasanya bertema kisah-kisah lucu dan inspiratif sekarang berubah menjadi buku dengan tema-tema seksual. Di antara buku anak-anak yang dipajang di rak jaringan toko buku Barnes and Noble terdapat judul ‘’Mommy, Mama, and Me’’ yang menggambarkan balita yang sedang diasuh oleh pasangan lesbian yang dipanggil ‘’mama’’ dan ‘’mommy’’.

Pada rak yang sama terpajang buku komik berjudul ‘’Daddy, Papa, and Me’’, yang menggambarkan seorang balita yang diasuh oleh sepasang laki-laki gay.

Cerita dalam buku itu terang-terangan menggambarkan hubungan perkawinan sejenis antara sesama wanita atau sesama pria. Pasangan sejenis itu digambarkan sebagai pasangan yang normal sebagaimana pasangan beda jenis yang selama ini lazim.

Puluhan buku dengan tema LGBT terpampang di rak buku. Sebuah buku berjudul ‘’I Like Myself’’ menggambarkan bagaimana seorang anak kecil sudah dididik untuk menyukai dirinya sendiri dan tidak membedakan antara gender laki dan perempuan. Perbedaan biologis yang memisahkan laki dan perempuan dihilangkan dalam cerita komik itu.

Buku lainnya berjudul ‘’Feminist Baby’’ dan ‘’Trailblazer: A Girl Power Primer’’ yang mengajarkan kesetaraan gender dan pengakuan terhadap kesamaan laki-laki dan perempuan. Buku-buku ini juga mengajarkan feminisme radikal kepada anak-anak.

Dalam beberapa pekan terakhir ini pasokan buku-buku bertema LGBT meningkat tajam seiring dengan naiknya minat beli terhadap buku-buku itu. Sebuah buku yang dicetak 50.000 eksemplar pada edisi awal sudah mengalami cetak ulang 100 ribu eksemplar hanya dalam beberapa minggu.

Kampanye LGBT makin terbuka dan gencar di seluruh dunia. Serbuan itu cepat atau lambat akan mengarah ke Indonesia. Sampai sekarang belum terlihat ada reaksi terhadap gelombang kampanye masif itu.

Biasanya, Indonesia baru kebakaran jenggot kalau sudah terlambat, dan kasusnya sudah masif di mana-mana. (*)


Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler