SUPERMAN itu Amerika banget. Tapi, beruntunglah penggemarnya yang tinggal di Indonesia. Sejak Kamis kemarin (13/6), ribuan penggemar sang superhero sudah bisa menonton penampilan barunya di bioskop. Man of Steel, yang menampilkan Henry Cavill sebagai sang jagoan, memang baru akan diputar untuk umum di negeri asalnya Jumat hari ini (14/6).
Dan kalau mengikuti perbedaan waktu di Amerika, Jumat hari ini itu adalah Sabtu WIB. Penggemar di Indonesia menang dua hari!
Jangan heran kalau melihat banyak orang pakai kaus biru berlambang "S" berkeliaran di mal-mal Kamis kemarin, keluar masuk bioskop"
Bagi para penggemar berat, Superman versi terbaru ini sudah sangat lama dinanti. Praktis, versi ini sudah ditunggu sejak versi paling "abadi", diperankan mendiang Christopher Reeve dan disutradarai Richard Donner, kali pertama diputar pada 1978.
Ya, ada versi Brandon Routh pada 2006, visi dari sutradara Bryan Singer. Tapi, versi berjudul Superman Returns itu bisa dibilang mendapat reaksi hangat-hangat kuku. Penggemar senang ada Superman lagi, sekaligus kecewa karena Superman-nya "tanggung".
Tanggung" Satu, sebagai manusia super, tidak banyak aksi super yang ditampilkan. Sangat minim action. Dua, Superman-nya tidak jelas. Ini Superman baru, atau Superman lanjutan dari film-film Christopher Reeve. Ceritanya memang cenderung melanjutkan Superman lama, sang jagoan kembali setelah lama menghilang.
Dan, versi Brandon Routh itu dandannya masih sama: Masih pakai underwear (atau lebih tepatnya overwear?).
Walau dapat penghasilan lumayan, meraup hampir USD 400 juta di seluruh dunia, Superman Returns tidak berlanjut"
Lalu, muncullah kabar adanya Superman baru. Menjanjikan Superman yang benar-benar baru. Lakon milik DC Comics ini pun dipercayakan pada tangan-tangan dingin yang punya reputasi dahsyat.
Christopher Nolan, yang sukses me-reinventing Batman, jadi produser dan mengawal konsepnya. David S. Goyer, penulis andalan Nolan, membuat naskahnya. Zack Snyder, sutradara dengan gaya visual "garang" (karya sebelumnya termasuk 300 dan Watchmen) memegang kendali.
Muncullah Man of Steel.
Dalam beberapa tahun terakhir, sedikit demi sedikit "isi" Man of Steel dibocorkan ke publik. Henry Cavill dipilih jadi Superman, menjadi orang non-Amerika pertama (dia warga Inggris) yang memerankan sang superhero.
Kostumnya jadi yang pertama menghebohkan. Sebab, dia tidak lagi pakai overwear! Dalam film, ditunjukkan bahwa kostum itu bukan sekadar kostum biasa. Melainkan semacam baju perang bangsa Krypton.
Tetap saja, para penggemar mungkin merasa skeptis. Bagaimanapun, Superman itu superhero paling sulit untuk ditampilkan di film zaman modern. Dia terlalu sempurna.
Pada zaman dulu, orang mungkin lebih gampang diajak berfantasi. Pada zaman sekarang ini, Superman apa yang paling cocok ditampilkan?
Goyer sebagai penulis sangat sadar soal itu. "Batman itu sangat istimewa. Tapi, yang ini (Superman, Red) lebih sulit. Batman itu manusia biasa. Kita semua bisa jadi dia kalau punya uang dan mau berlatih. Di sisi lain, sangat sulit menjadikan Superman terasa seperti manusia biasa," tuturnya saat diwawancarai Movie Talk, saat premiere Man of Steel di New York, beberapa hari lalu.
Begitu deretan review film ini ditulis para pengamat, mulailah harapan itu terbang lebih tinggi. Man of Steel disebut mampu mengajak kita "melepaskan diri" dari belenggu Superman versi Christopher Reeve.
Superman seharusnya ya begini ini.
Kalau terbang ya terbang gila. Bukan seperti berdansa di udara.Kalau berantem ya seperti manusia super. Bukan seperti manusia biasa. Sekali bogem, beberapa gedung hancur.
Kalau Superman benar-benar ada, ya dunia harusnya benar-benar heboh. Sebab, dia adalah bukti bahwa manusia tidak sendiri (Superman adalah alien dari Krypton). Baik atau buruk, dia bisa mengubah dunia.
Beruntung bagi bumi, Superman mendarat di kota kecil di negara bagian Kansas (tengah-tengah banget di daratan Amerika), mendapat didikan luar biasa dari bapak-ibu angkatnya yang bekerja sebagai petani di sana.
Secara konsep, Superman baru sudah berani terbang. Kesan pertama, Superman baru ini sudah bisa tersenyum. Kini kita tinggal menunggu apakah Superman baru ini benar-benar terbang tinggi dan cepat. Maksudnya, mendapatkan sukses komersial dan menjadi film "klasik" seperti yang didambakan para pembuatnya (dan para penggemarnya).
"Rasanya luar biasa, tapi juga mendebarkan. Saya begitu excited. Hampir tiga tahun telah berlalu (membuat film ini, Red). Senang bisa menjalani premiere, karena kita bisa benar-benar menampilkannya di hadapan publik. Akhirnya, kita sekarang bisa melepas film ini dan membiarkannya menemukan jalan sendiri," tutur Snyder.
Ya, sekarang semua hanya bisa menunggu. Apakah film ini bakal sukses, atau justru melempem seperti Superman Returns.
Prediksi awal, film ini akan meraup lebih dari USD 100 juta pada akhir pekan perdananya di Amerika. Bukan angka tertinggi, tapi solid dan masih tergolong blockbuster. Lebih penting lagi, angka itu bisa meyakinkan para produsennya, bahwa Man of Steel seri selanjutnya masih bisa dibuat dan kembali memuaskan penggemar.
Kabarnya, para produsen sudah sangat percaya diri, dan sudah mempercepat proses persiapan pembuatan sekuelnya.
Bagi penggemar komik, ini juga memberikan peluang (atau janji?) bahwa akan ada film superbesar lagi pada masa mendatang, menggabungkan Superman dengan karakter-karakter DC lain seperti Batman, Wonder Woman, dan lain sebagainya, dalam kesatuan bernama Justice League.
Ala Marvel Studios dengan Iron Man, Thor, dan Captain Amerika. Penggemar yang bermata jeli tentu melihat petunjuknya di Man of Steel. Ada tulisan Wayne Enterprise (milik Bruce Wayne alias Batman) di salah satu barang di layar" (azrul ananda)
Dan kalau mengikuti perbedaan waktu di Amerika, Jumat hari ini itu adalah Sabtu WIB. Penggemar di Indonesia menang dua hari!
Jangan heran kalau melihat banyak orang pakai kaus biru berlambang "S" berkeliaran di mal-mal Kamis kemarin, keluar masuk bioskop"
Bagi para penggemar berat, Superman versi terbaru ini sudah sangat lama dinanti. Praktis, versi ini sudah ditunggu sejak versi paling "abadi", diperankan mendiang Christopher Reeve dan disutradarai Richard Donner, kali pertama diputar pada 1978.
Ya, ada versi Brandon Routh pada 2006, visi dari sutradara Bryan Singer. Tapi, versi berjudul Superman Returns itu bisa dibilang mendapat reaksi hangat-hangat kuku. Penggemar senang ada Superman lagi, sekaligus kecewa karena Superman-nya "tanggung".
Tanggung" Satu, sebagai manusia super, tidak banyak aksi super yang ditampilkan. Sangat minim action. Dua, Superman-nya tidak jelas. Ini Superman baru, atau Superman lanjutan dari film-film Christopher Reeve. Ceritanya memang cenderung melanjutkan Superman lama, sang jagoan kembali setelah lama menghilang.
Dan, versi Brandon Routh itu dandannya masih sama: Masih pakai underwear (atau lebih tepatnya overwear?).
Walau dapat penghasilan lumayan, meraup hampir USD 400 juta di seluruh dunia, Superman Returns tidak berlanjut"
Lalu, muncullah kabar adanya Superman baru. Menjanjikan Superman yang benar-benar baru. Lakon milik DC Comics ini pun dipercayakan pada tangan-tangan dingin yang punya reputasi dahsyat.
Christopher Nolan, yang sukses me-reinventing Batman, jadi produser dan mengawal konsepnya. David S. Goyer, penulis andalan Nolan, membuat naskahnya. Zack Snyder, sutradara dengan gaya visual "garang" (karya sebelumnya termasuk 300 dan Watchmen) memegang kendali.
Muncullah Man of Steel.
Dalam beberapa tahun terakhir, sedikit demi sedikit "isi" Man of Steel dibocorkan ke publik. Henry Cavill dipilih jadi Superman, menjadi orang non-Amerika pertama (dia warga Inggris) yang memerankan sang superhero.
Kostumnya jadi yang pertama menghebohkan. Sebab, dia tidak lagi pakai overwear! Dalam film, ditunjukkan bahwa kostum itu bukan sekadar kostum biasa. Melainkan semacam baju perang bangsa Krypton.
Tetap saja, para penggemar mungkin merasa skeptis. Bagaimanapun, Superman itu superhero paling sulit untuk ditampilkan di film zaman modern. Dia terlalu sempurna.
Pada zaman dulu, orang mungkin lebih gampang diajak berfantasi. Pada zaman sekarang ini, Superman apa yang paling cocok ditampilkan?
Goyer sebagai penulis sangat sadar soal itu. "Batman itu sangat istimewa. Tapi, yang ini (Superman, Red) lebih sulit. Batman itu manusia biasa. Kita semua bisa jadi dia kalau punya uang dan mau berlatih. Di sisi lain, sangat sulit menjadikan Superman terasa seperti manusia biasa," tuturnya saat diwawancarai Movie Talk, saat premiere Man of Steel di New York, beberapa hari lalu.
Begitu deretan review film ini ditulis para pengamat, mulailah harapan itu terbang lebih tinggi. Man of Steel disebut mampu mengajak kita "melepaskan diri" dari belenggu Superman versi Christopher Reeve.
Superman seharusnya ya begini ini.
Kalau terbang ya terbang gila. Bukan seperti berdansa di udara.Kalau berantem ya seperti manusia super. Bukan seperti manusia biasa. Sekali bogem, beberapa gedung hancur.
Kalau Superman benar-benar ada, ya dunia harusnya benar-benar heboh. Sebab, dia adalah bukti bahwa manusia tidak sendiri (Superman adalah alien dari Krypton). Baik atau buruk, dia bisa mengubah dunia.
Beruntung bagi bumi, Superman mendarat di kota kecil di negara bagian Kansas (tengah-tengah banget di daratan Amerika), mendapat didikan luar biasa dari bapak-ibu angkatnya yang bekerja sebagai petani di sana.
Secara konsep, Superman baru sudah berani terbang. Kesan pertama, Superman baru ini sudah bisa tersenyum. Kini kita tinggal menunggu apakah Superman baru ini benar-benar terbang tinggi dan cepat. Maksudnya, mendapatkan sukses komersial dan menjadi film "klasik" seperti yang didambakan para pembuatnya (dan para penggemarnya).
"Rasanya luar biasa, tapi juga mendebarkan. Saya begitu excited. Hampir tiga tahun telah berlalu (membuat film ini, Red). Senang bisa menjalani premiere, karena kita bisa benar-benar menampilkannya di hadapan publik. Akhirnya, kita sekarang bisa melepas film ini dan membiarkannya menemukan jalan sendiri," tutur Snyder.
Ya, sekarang semua hanya bisa menunggu. Apakah film ini bakal sukses, atau justru melempem seperti Superman Returns.
Prediksi awal, film ini akan meraup lebih dari USD 100 juta pada akhir pekan perdananya di Amerika. Bukan angka tertinggi, tapi solid dan masih tergolong blockbuster. Lebih penting lagi, angka itu bisa meyakinkan para produsennya, bahwa Man of Steel seri selanjutnya masih bisa dibuat dan kembali memuaskan penggemar.
Kabarnya, para produsen sudah sangat percaya diri, dan sudah mempercepat proses persiapan pembuatan sekuelnya.
Bagi penggemar komik, ini juga memberikan peluang (atau janji?) bahwa akan ada film superbesar lagi pada masa mendatang, menggabungkan Superman dengan karakter-karakter DC lain seperti Batman, Wonder Woman, dan lain sebagainya, dalam kesatuan bernama Justice League.
Ala Marvel Studios dengan Iron Man, Thor, dan Captain Amerika. Penggemar yang bermata jeli tentu melihat petunjuknya di Man of Steel. Ada tulisan Wayne Enterprise (milik Bruce Wayne alias Batman) di salah satu barang di layar" (azrul ananda)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cherrybelle Terima Rekor MURI
Redaktur : Tim Redaksi