Suplai Gas Kurang, Pemadaman Listrik Berlanjut

Kamis, 16 Februari 2012 – 14:07 WIB

TARAKAN – Pemadaman listrik secara bergilir di Kota Tarakan beberapa hari terakhir, tampaknya masih akan berlanjut. Padahal, sebelumnya PLN menjamin jadwal pemadaman hanya berlangsung hingga Jumat (17/2) besok. Hal itu disebabkan pasokan gas yang disuplai dari PT Medco EP Tarakan ke sejumlah mesin pembangkit listrik tenaga gas milik PLN Tarakan belum mencukupi.

“Kondisi pasokan gas sampai saat ini belum ada yang berubah atau masih kurang. Yakni rata-rata per hari yang kita terima masih sama dengan hari-hari kemarin yaitu 3,7 dan 3,8 Million Metric Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD),” kata General Manager Tehnik PLN Tarakan, Heni Handoko kepada Radar Tarakan (JPNN Grup).

Kendati demikian, hingga kemarin PLN Tarakan belum dapat membeberkan jadwal dan sejumlah titik pemadaman listrik bergilir hingga pada waktu yang belum dipastikan. “Jika masih kurang kemungkinan pasti akan dilakukan pemadaman bergilir lagi. Tapi hal ini masih kita mau bicarakan dengan pihak Medco,” katanya.

Direktur Keuangan dan Administrasi (Direksi) PLN Tarakan Khusnul Mubein menambahkan, dengan belum normalnya pasokan gas ke 35 mesin pembangkit listrik yang berbahan bakar gas, pihaknya mengimbau masyarakat Tarakan untuk melakukan penghematan disamping penghematan penggunaan listrik.

“Kita belum ada upaya lain, kecuali pasokan gas harus 6 MMSCFD agar tak ada pemadaman lagi. Kecuali gangguan teknis dan perawatan mesin. Untuk itu setiap rumah diharapkan mematikan dua lampunya,” imbau Khusnul.
 
Dampak dari minimnya pasokan gas ini, kata dia, PLN Tarakan telah kehilangan sebesar 6 mega watt (MW) untuk siang hari dan 9 MW waktu di malam hari. Untuk mesin pembangkit yang berbahan solar milik PLN Tarakan sampai sekarang berjumlah sebanyak 9 unit dengan mampu melayani kebutuhan listrik sebesar 9 MW.

Sementara sekitar 35 unit lainnya adalah mesin yang menggunakan bahan bakar gas yang tak dapat dibakar dengan solar. Mengenai waktu berapa lama pemadaman bergilir akan berlangsung tergantung pada suplai gas dari PT Medco EP Tarakan.

“Kondisi ini sudah lama dan kami tidak pernah diam untuk selalu mencari solusi salah satunya bekerjasama dengan Pertamina EP Bunyu yang saat ini masih dikaji, baik secara administrasinya maupun kondisi pipa distribusinya didasar laut,” kata Khusnul Mubein.

Selain itu, pihaknya juga akan memasok gas dari PT Manhattan Kalimantan Investment (MKI) sebesar 5 MMSCFD.  “Untuk MKI akhir tahun ini, dia akan membangun instalasi untuk pengolahan gas, jalur pipa gas di sumur baru di kelurahan Juata termasuk akan membangun unit pengolahan gas (gas plane) di Binalatung,” tambahnya.

Terpisah, Humas PT Medco E&P Tarakan, Yuri mengaku produksi gas bumi sampai saat ini belum stabil. “Ya masih berkisaran 3,7 MMSCFD yang dapat kita pasok ke PLN Tarakan,” aku dia.

Namun demikian, pada Maret nanti  PT Medco EP Tarakan berencana akan melakukan work over atau kerja ulang kepada 4 sumur yang terletak di kelurahan Mamburungan. “Dan rencana mendatangkan Rig workover baru dari Pekanbaru sampai saat ini masih dalam perjalanan menuju Tarakan. Direncanakan akhir Februari ini sudah sampai dan kemungkinan awal Maret sudah bisa difungsikan setelah dilakukan pemeriksaan Rig tersebut,” terangnya

Selain itu, upaya yang tengah dilakukan oleh Medco Tarakan yaitu pencarian sumber gas di blok Savira atau di wilayah Kampung Empat yang sampai sekarang masih dilakukan negosiasi dengan warga yang melakukan kegiatan tanam tumbuh dilokasi tersebut.

Untuk diketahui, turunnya suplai gas ke PLN Tarakan disebabkan salah satu sumur milik Medco yang terletak di Mamburungan sudah tidak dapat berfungsi lagi. Jumlah sumur gas yang dimiliki oleh Medco Tarakan sampai sekarang sebanyak 18 titik dan setiap sumur dapat menghasilkan gas bumi secara beravariasi yakni mulai 0,5 hingga 2,5 MMSCFD. (sur/ngh/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bahas Ranperda, Pimpinan Dewan Malut Bagi-bagi Uang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler