jpnn.com, TENGGARONG - Mitra Kukar belum bisa mengakhiri rekor buruk saat melakoni laga tandang di Liga 1 2018. Tim beralias Naga Mekes terakhir kalah di laga kandang saat melawan tim papan bawah, PSIS Semarang.
Tak tanggung-tanggung, Bayu Pradana cs dicukur habis-habisan empat gol tanpa balas.
BACA JUGA: Imbang Lawan Persebaya, Persipura Kukuh di Puncak Klasemen
Kekalahan tersebut menjadi rekor terburuk sang pelatih Rafael Berges Marin sejak menangani tim Kota Raja musim ini.
Bermain di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Senin (28/5), Mitra Kukar tampil buruk. Alih-alih membawa tiga poin, Naga Mekes bahkan tak bisa mencetak gol. Permainan terbuka yang diterapkan Rafael Berges justru memberi celah bagi tuan rumah untuk mencetak gol.
BACA JUGA: Persebaya Ditahan Imbang Persipura Jayapura di Surabaya
Di paruh pertama, anak-anak Kota Raja mampu memberikan perlawanan dan memaksakan babak pertama berakhir tanpa gol. Selepas jeda barulah petaka itu datang.
Skema serangan balik cepat Laskar Mahesa Jenar berbuah gol perdana tuan rumah menit 55 via kaki Bruno Silva. Gol berbau offside tersebut meruntuhkan mental Mitra Kukar.
BACA JUGA: RD: Sriwijaya FC Harus Agresif Lawan Persela
Berniat menyamakan kedudukan, Naga Mekes bermain lebih terbuka. Kondisi tersebut kemudian dimanfaatkan tuan rumah untuk menambah pundi gol. Hanya berbekal serangan balik cepat, Mahesa Jenar berhasil menambah tiga gol ke gawang Geri Mandagi.
Masing-masing lewat Ibrahim Conteh (’60, ’69) dan Hari Nur Yulianto menit 80. Skor 0-4 jadi rekor terburuk tim Kota Raja musim ini.
Atas hasil buruk yang diraih anak asuhnya, Rafael Berges Marin mengatakan, timnya tidak bermain pada level terbaik. Ditambah lagi kepemimpinan wasit membuat konsentrasi pemainnya buyar. Terutama setelah gol pertama tuan rumah yang dinilainya dalam posisi offside.
Kendati demikian, pelatih asal Spanyol itu enggan mencari-cari alasan. Selain faktor nonteknis, dia tak menampik anak asuhnya memiliki banyak masalah sehingga kalah dengan skor telak.
“Pemain bermain cukup bagus di babak pertama, mereka bisa mengimbangi tuan rumah. Tapi pada babak kedua permainan menurun, mereka banyak melakukan kesalahan. Itu yang jadi perhatian saya sebelum bertemu Perseru Serui di kandang,” beber eks Cordoba tersebut.
Kekalahan dari PSIS Semarang jadi kekalahan tandang kelima pelatih 47 tahun tersebut musim ini. Sejak kedatangannya ke Kota Raja, belum sekalipun pelatih berkepala plontos itu mendulang poin sempurna di kandang lawan.
Kinerjanya kini mulai disorot suporter tim Kota Raja. Mereka berharap sang arsitek bisa menemukan racikan jitu agar minimal tidak kalah di kandang lawan.
“Sakit sekali rasanya melihat tim kesayangan kami dibantai di kandang lawan. Kami tidak mengecam pelatih, tapi kami juga ingin melihat Mitra Kukar sebagai tim yang disegani baik kandang maupun tandang,” ungkap Hadianto, member The Warriors. (don/tom/k18)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persebaya vs Persipura: Masalah Besar Green Force
Redaktur & Reporter : Budi