JEPARA - Kalangan suporter menghendaki klub baru hasil merger antara Persijap dengan salah satu klub Liga Primer Indonesia (LPI) tetap menggunakan nama PersijapSebab nama itu sudah menjadi kebanggaan dan penuh sejarah yang sulit dilepaskan dari pencinta bola di Jepara.
Sebagaimana diungkapkan Ketua Umum Barisan Suporter Persijap Sejati (Banaspati) Ali Anggoro, bahwa nama Persijap diharapkan akan mampu dipertahankan meski klub di Jepara ini akan baru setelah melalui proses merger
BACA JUGA: Robben Tertarik Bermain di Rusia
"Kami mestinya tidak rela jika sampai Persijap diganti nama baruAli menambahkan, dengan akan terbentuknya klub baru, diharapkan kepengurusan akan semakin profesional dalam mengelola tim sepak bola
BACA JUGA: Hari Ini Deltras Negosiasi Kontrak Pemain
Bagi kalangan suporter, siapa yang bakal duduk di jajaran komisaris PT, pengurus maupun manajemen tidak menjadi soalDengan adanya merger ini pula, pengelolaan sepak bola di Jepara diharapkan akan lepas dari ketergantungan dengan APBD
BACA JUGA: Klaim Dapatkan Investor Kakap
Dengan demikian sepak bola profesional akan benar-benar terwujud di Jepara.Suporter, lanjut Ali, juga berharap agar pengurus maupun manajemen yang akan mengelola Persijap musim depan berani mematok target lebih baik dan serius dalam meraihnyaSebab dengan anggaran yang cukup, tidak ada lagi alasan bahwa tim kebanggaan warga Jepara ini hanya pantas disebut tim kecil.
Beberapa musim terakhir ini, Persijap memang selalu menyebutkan dirinya sebagai tim kecilSebutan itu membuat para pengurus dan manajemen seolah tidak sanggup untuk bersaing dengan tim-tim lain, semisal Persija Jakarta, Arema Malang, Sriwijaya FC dan lainnya.
Kali ini, anggaran yang bakal disiapkan konsorsium LPI sebagai tim merger, tidak tanggung-tanggungYakni Rp 15 miliar selama semusimAnggaran itu jelas menjadi anggaran terbesar selama Persijap menjalani kompetisi di IndonesiaMusim sebelumnya, saat tim Laskar Kalinyamat masih mengandalkan APBD, anggaran semusim hanya berkisar Rp 12 miliar.
Anggaran Rp 15 miliar yang disiapkan itu, 60 persen atau Rp 9 miliar dialokasikan untuk belanja pemainSisanya 40 persen atau Rp 7 miliar untuk biaya kebutuhan operasional tim
Anggaran itu, tentu masih bisa bertambah, sebab tiket penonton dan sponsor belum dihitungMengacu pada musim lalu saja, pendapatan tiket penonton selama semusim mencapai Rp 2 miliar lebihJumlah ini dimungkinkan akan meningkat, jika musim depan prestasi Persijap jauh lebih baik dari musim lalu(han/aji)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fabregas Datang, Thiago Bimbang
Redaktur : Tim Redaksi