jpnn.com, JAKARTA - Arema FC mendapat sanksi yang cukup berat akibat kericuhan suporter Singo Edan dalam laga kontra Persib Bandung, akhir pekan lalu.
Pada laga Arema FC vs Persib ini, kericuhan terjadi pada masa injury time.
BACA JUGA: PSIS vs Persija: Pertaruhan Sejarah Panjang
Saat itu, di tribun timur terjadi kericuhan sampai akhirnya dibubarkan oleh polisi.
Dalam lama resmi Arema FC, disebutkan ada 214 suporter menjadi korban. Satu di antaranya setelah dirawat harus mengembuskan nafas terakhir, Dhimas Dhuha.
BACA JUGA: PSIS vs Persija: Bruno Silva Lebih Baik Daripada Marko Simic
Dalam surat pertama untuk Arema, bernomor 022/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 ditegaskan bahwa Arema didenda Rp 250 juta akibat ulah buruk suporternya.
Sedangkan untuk surat kedua dengan nomor 023/L1/SK/KD-PSSI/IV/2018 berisi keterangan tentang tingkah laku buruk panitia pelaksana pertandingan.
BACA JUGA: Persib vs Borneo FC: Tak Ada Kata Santai Demi 1 Angka
"Panpel gagal memberikan rasa nyaman pada perangkat pertandingan karena terjadi pelemparan botol dan sepatu yang mengakibatkan terlukanya pelatih Persib Bandung, penyalaan flare, dan turunnya penonton ke lapangan," bunyi surat tersebut.
Karena itu Arema FC harus membayar denda Rp 50 juta. Ditambah lagi, tribun timur yang menjadi titik kericuhan harus ditutup dalam laga lanjutan Arema FC melawan Persipura Jayapura (27/4) dan PSM Makassar (13/5). (dkk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PSMS vs Perseru: Kembalikan Keangkeran Stadion Teladan
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad