jpnn.com, PALEMBANG - Bio Paulin memang mendapat perlakukan istimewa dari manajemen Sriwijaya FC.
Manajemen setia menggaji bek kelahiran Kamerun dengan paspor Indonesia sampai lima bulan setengah tanpa bermain untuk panji Sriwijaya FC.
BACA JUGA: Suporter Lakukan Pelemparan dan Nyalain Flare, PSPS Disanksi Komdis PSSI
Ini karena Bio menepi dari pinggir lapangan saat divonis cedera meniscus pada 19 Februari di ajang Piala Presiden 2017.
Sejak saat itu, waktu bek dengan rambut kuncir dua itu hanya dihabiskan terapi cedera sampai sekarang.
BACA JUGA: Ditahan Sriwijaya, Persipura Gagal jadi Juara Paruh Musim
Berbagai janji pun keluar dari Sekretaris Tim Sriwijaya FC Ahmad Haris. Bahwa Bio bisa main untuk Sriwijaya FC sebelum lebaran Idulfitri.
Saat Lebaran sudah lewat, dia dijanjikan bisa main saat Yu Hyun Koo dkk menantang Arema FC pada 7 Juli lalu.
BACA JUGA: Persebaya Akhiri Kontrak Kerja Ridwan Awaludin dan Siswanto
Mantan bek Persipura ini pun batal debut di Liga 1. Kakinya diklaim belum kuat untuk menendang bola sehingga butuh treatment lagi dan comeback-nya mundur lawan PS TNI. Nyatanya, saat PS TNI digasak Sriwijaya FC 2-1 pada 14 Juli lalu, nama Bio tak ada dalam line up.
Sampai putaran pertama sisakan pertandingan lawan Perseru Serui, (2/8), kondisinya juga masih teka-teki. Pertanyaannya, kenapa manajemen royal menggaji Bio selama lima bulan setengah tanpa bermain semenit pun untuk Sriwijaya FC?
"Kami menghargai semangat dan kemauan Bio untuk sembuh. Apalagi Bio kan pemain naturalisasi. Tenaganya sangat dibutuhkan oleh Sriwijaya FC, tapi memang sampai saat ini dia belum bisa main," jelas Haris, Senin (31/7).
Haris mengakui, kesabaran ada batasnya. Makanya dia ingin melihat kondisi terkini Bio dari catatan medis. Senin (31/7), Bio diterbangkan ke Jakarta untuk menjalani pemeriksaan lututnya di salah satu rumah sakit di Sunter. Hasil dari pemeriksaan dokter akan dijadikan penghakiman masa depan Bio di Sriwijaya FC.
"Kami ingin dia sudah bisa main di putaran kedua nanti. Jika tidak, kami tentu akan bersikap tegas. Minimal, dia masuk daftar susunan pemain saat lawan Borneo FC 5 Agustus nanti. Artinya, saat lawan Borneo dia sudah bisa dijadikan alternatif pilihan pemain saat lini belakang membutuhkan tenaganya," terang Haris.
Pecinta Sriwijaya FC pantas menunggu aksi Bio. Bek asal Kamerun itu dikontrak mahal di Sriwijaya FC. Kabarnya, tanda tangannya bernilai lebih dari Rp 1 miliar.
Jika kompetisi bergulir 10 bulan, maka rata-rata gajinya per bulan sekitar Rp 100 juta. Dengan asumsi itu, artinya Sriwijaya FC telah sia-siakan uang setengah miliar.
"Makanya kita tunggu rekomendasi dokter bagaimana. Jika rekomendasi dokter tidak bisa kami jalankan ya apa boleh buat," ucap pengusaha travel ini. (kmd/ion)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Putaran Kedua, SFC Fokus Tambah Pemain
Redaktur & Reporter : Budi