Suporter Tewas, Bukti Aparat Keamanan Lemah

Selasa, 29 Mei 2012 – 18:59 WIB

JAKARTA – Meninggalnya tiga suporter dalam laga Persija dan Persib di Gelora Bung Karno, Minggu (27/5), mengundang keprihatinan banyak pihak. 

Anggota Komisi X DPR, Dedi ‘Miing’ Gumelar, mengaku, kasus ini bisa menggambarkan bahwa masyarakat tidak sportif dalam mendukung tim kebanggaannya, hingga harus menimbulkan korban.

“Jiwa olah raga tidak hanya mengedepankan emosional tapi juga menghargai sportifitas.  Olahraga harus bisa membentuk karakter masyarakat,” katanya kepada wartawan, Selasa (29/5), di Jakarta.

Di sisi lain, Miing menegaskan, kasus ini sekaligus menggambarkan polisi makin hari makin tidak bisa menjaga keamanan masyarakat dengan baik.

Miing menambahkan, harusnya aparat keamanan sudah memerhitungkan tim mana yang bertanding. “Kita tahu Persib dan Persija masih bebuyutan. Bukan hanya sekedar menjaga suporter tapi juga harus melihat gejala di setiap moment agar bisa diantisipasi dengan baik agar tidak terjadi keributan dan makan korban,” kata Miing.

Politisi PDI Perjuangan itu mengingatkan polisi agar tidak hanya bergerak ketika sudah ada korban jatuh. “Pada siapa kita berharap keamanan kalau bukan kepada kepolisian,” katanya.

Seperti diketahui,  korban tewas yakni Lazuardi (29), warga Menteng, Jakarta Pusat yang ditemukan tewas di dekat kolam renang Parkir Timur Senayan. Setelah itu, polisi kembali menemukan tiga orang yang terkapar di dekat hall basket komplek olahraga Gelora Bung Karno.

Ketiganya langsung dibawa ke rumah sakit Cipto Mangunkusumo. Namun, dua orang akhirnya meninggal dunia dalam perawatan.Dua korban tewas itu masih belum diketahui identitasnya karena tidak ditemukan tanda pengenal di tubuh korban.  (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Warga Jati Pulo Sambut Pengobatan Gratis Bang Adji


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler