jpnn.com, TANGERANG - Tujuh rumah kontrakan di Kampung Ranca Dulang RT 03/01, Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci, Kota Tangerang, Banten, terbakar pada Sabtu (7/9) sekira pukul 05.00 WIB.
Peristiwa kebakaran itu menewaskan Supri (27), satu individu berkebutuhan khusus (IBK) atau disabilitas yang menghuni kontrakan.
BACA JUGA: Kebakaran Hebat di Pasar Kambing, Dua Karyawan Tewas Terpanggang
Api diduga berasal dari lilin yang menyambar satu unit motor. Api terus membesar dan merembet ke kontrakan yang lain, sehingga sulit dipadamkan.
Masyarakat dan penghuni kontrakan bahu membahu memadamkan api bersama petugas pemadam kebakaran. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil maksimal, karena api cepat membesar dan material kontrakan mudah terbakar.
BACA JUGA: Niatnya Hanya Membakar Sampah, Eh Malah Rumah Ikut Terbakar Habis
Kapolsek Karawaci AKP Yulies Andri Pratiwi mengatakan, musibah kebakaran yang terjadi di wilayah Kelurahan Margasari tersebut pertama kali diketahui oleh Darmuji, salah satu penguni kontrakan. Saat itu, Darmuji terbangun melihat motornya sudah terbakar berusaha untuk memadamkan api.
Namun api dengan cepat membesar hingga merebet ke kontrakan lain. “Api membakar tujuh kontarkan. Dengan rincian lima kontrakan rusak parah, dan tiga kontrakan rusak ringan,” kata Yulies, Minggu (8/9).
BACA JUGA: Empat Rumah Terbakar saat Penghuninya Tidur
Yulies menjelaskan, setelah api berhasil dipadamkan petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Tangerang, warga kemudian langsung melakukan pemeriksaan terhadap puing bangunan dan menemukan satu penghuni bernama Supri (27) tergeletak di lantai pintu kamar.
“Korban tidak tertolong meski sudah mendapatkan pertolongan medis. Korban menderita luka bakar hingga 80 persen,” katanya.
Yulies menambahkan, pihaknya masih merinci kerugian akibat kebakaran tersebut. Namun yang terpenting, pihaknya mengimbau masyarakat mewaspadai adanya potensi musibah kebakaran rumah. Di antaranya, harus senantiasa mengecek kondisi instalasi listrik dan jauhkan barang yang mudah terbakar dari api.
“Kerugian material masih dihitung. Yang paling penting, kami mengingatkan masyarakat untuk bisa mencegah kebakaran,” tutupnya. (imron)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti