Surabaya Siap-Siap Unas Online

Kamis, 02 Oktober 2014 – 02:21 WIB

SURABAYA - Penyediaan logistik tidak akan lagi menjadi pemicu kekacauan ujian nasional (unas). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus menyosialisasikan unas online ataucomputer-based test (CBT). Targetnya berlaku penuh pada 2017.

Peneliti Balitbang Kemendikbud Mahdiansyah menjelaskan, unas saat ini masih menggunakan kertas dan pensil atau paper-based test (PBT). Jumlah butir soalnya pun tertentu. Nilainya juga dihitung secara manual. Semua berlangsung konvensional.

''Di sisi lain, ada tes yang modern. Yaitu, linear computer-based test (CBT) dan computerized adaptive test (CAT),'' kata Mahdiansyah saat sosialisasi UN Online di Hotel Sahid kemarin (30/9).

Sosialisasi dan pelatihan dihadiri kepala sekolah, perwakilan Kemenag, Dinas Pendidikan Surabaya, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur.

CBT dan CAT pun berbeda. CBT dikerjakan siswa dengan soal-soal yang telah ditentukan dan sama. Sementara itu, CAT mampu memilihkan soal-soal yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta ujian.

Apa keuntungan unas online? Mahdiansyah mengungkapkan bahwa salah satunya adalah biaya lebih murah. Sebab, pengadaannya tidak perlu tender. Selain itu, pengamanan dan pengiriman soal cenderung mudah. Jika unas dengan PBT, ada berbagai pengadaan dan distribusi naskah yang rumit. Butuh dana tidak sedikit.

Hanya, lanjut Mahdiansyah, penyelenggaraan unas online perlu dana banyak di awal. ''Persiapan infrastruktur awal mahal. Persiapan sumber daya manusia juga,'' tuturnya.

Karena itu, Kemendikbud merancang unas online itu secara bertahap hingga benar-benar dilaksanakan secara penuh pada 2017 (lihat grafis). Mahdiansyah telah mempersiapkan program aplikasi minites unas online bagi siswa maupun pendidik. Website-nya beralamat diminites.puspendik.org.

Caranya masuknya mudah. Pertama, siswa mendaftar dulu. Kemudian, login ke dalam minites tersebut. Mereka lantas bisa memilih soal yang akan dikerjakan. Yaitu, matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan IPA. Setelah itu, mereka langsung mengerjakan.

Humas Dispendik Surabaya Eko Prasetyoningsih menyambut baik program itu. Surabaya telah terbiasa dengan tryout online sehingga para siswa tidak asing lagi. ''Tryout online sudah jalan. Jadi, Surabaya nggak kaget,'' paparnya.

Kepala SMAN 1 Surabaya Johanes Mardijono menuturkan, unas online lebih mengarah pada kejujuran dan dapat meminimalkan kecurangan. Dananya pun tidak sebanyak UN konvensional. ''Kalau tesnya pakai komputer, dananya besar di awal untuk menyiapkan sarana. Tapi, selanjutnya tidak. Unas dengan komputer tidak perlu distribusi soal,'' jelasnya. (der/c14/roz)
 

BACA JUGA: Perlombaan Kegiatan Islami Bisa Bentuk Mental Anak

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Sukses Bikin Serbuk Daun Bambu untuk Teh


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler