jpnn.com, ANKARA - Lembaga Arsip Kepresidenan Turki merilis surat cinta pada era kekuasaan Ottoman atau Utsmani, persisnya pada massa Sultan Sulaiman Yang Luar Biasa. Ada surat cinta dari Ratu Hurrem yang mantan harem untuk Sultan Sulaiman yang bertakhta pada 1520-1566.
Pengarsip menyebut surat dari Hurrem untuk Sultan Sulaiman memperlihatkan kisah cinta yang paling kondang pada masa itu. Surat cinta Hurrem untuk Sulaiman yang sedang berada di medan perang itu juga menunjukkan contoh terbaik tentang puisi dan prosa Turki.
BACA JUGA: Rezim Erdogan Tangkap 300 Warga Atas Tuduhan Menyebarkan Virus Gulen
Sulaiman dikenal sebagai sultan paling sukses sepanjang sejaran Kesultanan Utsmani. Berkuasa selama hampir setengah abad, Sulaiman berhasil meluaskan wilayah Utsmani hingga Afrika Utara dan Eropa Timur.
Di luar keberhasilan sebagai sultan, Sulaiman juga kondang karena kisah cintanya dengan Hurrem. Sebelumnya Hurrem adalah mantan budak kesultanan.
BACA JUGA: Rezim Erdogan Kembali Tangkapi Rakyat Sendiri
Dalam surat itu, Hurrem secara romantis mengungkap isi hatinya lantaran jauh dari Sulaiman. Berada di dekat Sulaiman merupakan segalanya bagi Hurrem.
“Saya tersesat di alam semesta ciptaan Tuhan kita. Saya hidup pada tahun-tahun terbaik di bawah perlindunganmu, seperti mutiara dalam kotak perhiasanmu. Terimalah penyesalan dari budakmu yang sedih dan tak berdaya ini, menderita karena ketiadaanmu. Hanya di sisimulah kutemukan kedaiaman,” tulis Hurrem dalam surat bertarikh 1536 itu.
BACA JUGA: Turki Kecam Kamp Uighur, Tiongkok Sindir Erdogan
“Kata-kata dan tinta tidak akan cukup untuk menceritakan kebahagiaan dan kegembiraanku, ketika aku ada di sisimu. Kenangan akan hari-hari yang kita habiskan bersama, saat-saat kita berbagi, mengisi hati pelayanmu,” sambung Hurrem.
“Aku melipur diri dengan kenangan-kenangan karena ketiadaanmu. Aku begitu terpuruk saat kau jauh. Tak seorang pun mampu mengobati kesedihanku,” tuturnya.
Hurrem juga bermunajat dalam suratnya kepada Sulaiman. Harapannya adalah tidak lagi yang memisahkannya dari Sultan Sulaiman.
“Hidupku, sultan kekasihku, satu-satunya doaku kepada Allah adalah melihat wajah ceriamu lagi. Tak ada lagi yang memisahkan kita dari sekarang… Saya berharap junjunganku, sultanku, lelaki yang kucintai akan selalu bahagia di dunia dan akhirat,” harapnya.
Hurrem menyebut suaminya selalu menang dalam perang melawan musuh. Namun, Hurrem juga sedih karena sultan yang agung itu terjebak pada takdir lantaran mencintai budak.
“Usaplah air matanya… buatlah dia bahagia… aku memilih Islam karena dia. Itulah mengapa aku hanya bahagia di dekatmu. Kikirim salah satu pakaianku yang terbasahi oleh air mataku, aku mohon, kenakanlah itu, untukku….”
Hurrem mengakhiri surat cintanya dengan kata-kata yang sangat menyentuh. “Aku tak mengharap apa pun selain kebahagiaan untukmu di dua dunia. Dari budakmu yang rendah dan miskin, Hurrem,” demikian ujung surat itu.
Sejarah mencatat Hurrem masuk ke istana Kesultanan Utsmani sebagai selir berusia 15 tahun. Keberadannya langsung memikat Sultan Sulaiman.
Hurrem lantas menjadi selir favorit bagi Sulaiman. Akhirnya, Hurrem menjadi istri kedua Sulaiman.
Kisah cintanya sangat fenomenal. Bahkan, Sulaiman menabrak protokol kesultanan agar bisa menikahi Hurrem sebagai istri sah.
Hurrem memberikan enam anak bagi Sulaiman. Yakni Mehmed, Mihrimah Sultan, Abdullah, Sultan Selim II, Bayezid and Cihangir.
Praktis, Hurrem menjadi figur perempuan paling berpengaruh pada Keutltanan Utsmani. Putranya, Selim II naik takhta menggantikan Sulaiman.(hurriyet/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Apartemen Ilegal Roboh, Belasan Penghuni Terkubur
Redaktur & Reporter : Antoni