Surat Terbuka Bang Fahri untuk Pegawai KPK, Silakan Disimak Isinya

Senin, 31 Mei 2021 – 16:16 WIB
Fahri Hamzah. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR periode 2014-2019 Fahri Hamzah menuliskan surat terbuka yang ditujukan kepada pegawai KPK.

Surat terbuka itu diunggah Fahri di Instagram miliknya, @fahrihamzah, Senin (31/5).

BACA JUGA: KPK Punya Ribuan Pegawai, 51 Dipecat Tidak Akan Rugi

JPNN.com telah meminta izin dari pemilik akun untuk memuat tulisannya untuk dipublikasikan.

Fahri mengawali tulisan dengan mengutip pernyataan Anna Eleanor Roosevelt yang berstatus istri dari Presiden ke-32 Amerika Serikat Franklin Delano Roosevelt.

BACA JUGA: Tayadi Tewas Terkena Ranjau Babi, Kondisinya Mengenaskan

Kutipan itu berbunyi "Otak besar bicarakan ide. Otak sedang bicarakan peristiwa. Otak kecil bicarakan orang."

Aktivis 1998 itu kemudian menyinggung reaksi berlebihan para pegawai KPK yang mengesankan lembaga antirasuah telah menjadi instansi politik.

BACA JUGA: Fahri Hamzah: Hentikan Agresi, Pak Presiden!

"Kami rakyat hanya disuguhi opera sabun. Masalah tidak selesai, tetapi tetap harus tepuk tangan," tulis Fahri.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu mengaku dahulu sempai marah-marah melihat tindak tanduk pegawai KPK.

Namun, kemarahan itu seolah tidak didengarkan karena para pegawai tetap bermanuver politik.

"Sikat saja semua, seolah dunia milik kalian saja sendiri. Negara hukum ini ada dasarnya. Kalian enggak mau dengar," ungkap Fahri.

Dia mengatakan, ada tiga arena yang bisa ditempuh para pegawai KPK yang mau berpolitik. Bergabung ke LSM, media, dan partai.

"Ada tempat bagi pribadi-pribadi seperti kalian yang enggak mau diatur dan tidak suka dikangkangi aturan. Jadilah politisi di dunia bebas merdeka, jadi aktifis, bisnis, atau politisi. Lebih cocok karena dunianya adalah dunia persaingan, tidak teratur," tutur Fahri.

Pria kelahiran Nusa Tenggara Barat itu menuturkan, di politik semua bersaing menang dan terkadang aturan nomor belakang.

Berbeda hal di dunia hukum yang tidak harus menang tetapi aturan harus tegak.

"Kadang, di dunia penegakan hukum mengakui salah, mengakui gagal temukan alat bukti dan keluarkan SP3. Aturan-aturan baru semacam SP3 inilah yang kalian tolak. Kalian anggap kalian pasti benar, kalian pasti menang," ujar Fahri.

Dia pun mengajak para pegawai KPK menghentikan manuver yang bernuansa politik.

Para pegawai lembaga yang berkantor di Kuningan, Jakarta Selatan itu perlu menghapus kesombongan.

"Hentikan berpolitik di lembaga penegakan hukum. Arah Baru penegakan hukum adalah hukum yang terbuka, transparan, imparsial dan bekerja dengan kaedah dan filsafat hukum itu sendiri," tutur Fahri.

Sebelumnya, para penyelidik dan penyidik KPK yang lolos seleksi alih status menjadi ASN kompak meminta agar rencana pelantikan mereka ditunda. (ast/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kelakuan Brigpol Ghozali Bikin Malu Korps Bhayangkara, Kapolres: Kami Pecat


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler