Alasannya, saat ini semua barang bukti termasuk surat wasiat yang ditemukan itu, masih dalam proses penyelidikan oleh kepolisian.
Hanya saja, Ansyaad menyebutkan bahwa isi surat wasiat berupa pesan kepada pihak keluarga terduga pelaku. "(Pelaku) berpesan kepada ibunya, istrinya, dan anaknya bahwa dia sedang mencari ridho dari Allah di surga," ujar Ansyaad usai menggelar keterangan pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Minggu (9/8).
Ansyaad tak mau menjawab ketika ditanya dalam surat tertulis nama Iyot dan Gabriel, ibu dan anak Muhammad Thorik. Thorik adalah pembuat bom rakitan di Tambora yang berhasil melarikan diri. "Nanti saja diungkapkan," jawabnya.
Menko Polhukam Djoko Suyanto dalam keterangan persnya menyebut sejumlah barang bukti yang ditemukan polisi antara lain tiga granat, satu pucuk senjata bareta dengan 17 peluru, dua pucuk senjata enggran dalam bentuk rangkaian, 50 butir peluru kaliber 9,9 mm, 30 butir peluru 2,2 mm, lima buah baterai, sat laptop, satu handphone, satu silencer atau peredam senjata, enam buah swithcing dalam rangkaian.
Selain itu, enam buah paralon 1/4 inchi sudah terisi rakitan bom, bahan peledak serbuk, HP ledak, tool kit, laras dan magazine, 1 detonator elektrik dan kabel serabut tunggal.
Dia menjelaskan, ada tiga korban dalam peristiwa ledakan bom itu, salah staunya belum teridentifikasi mengalami luka bakar 70 persen dan tangan kananya putus. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bom di Depok Bukti Polisi dan Intelijen Kecolongan Lagi
Redaktur : Tim Redaksi