Suriah Deklarasikan Perang atas Israel

Senin, 06 Mei 2013 – 10:57 WIB
DAMASKUS - Serangan jet tempur Israel atas fasilitas penelitian di Suriah berbuntut panjang. Pasalnya, Suriah menganggap serangan tersebut merupakan deklarasi perang oleh Israel.

"Serangan itu mewakili aliansi antara teroris dan Israel. Kami akan membalas serangan itu dalam waktu dan cara tersendiri," kata Wakil Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal al Mekdad seperti dilansir CNN, Minggu (5/5).

Minggu pagi, serangkaian ledakan besar menerangi langit dini hari di Damaskus, pasca jet tempur Israel melancarkan serangan ke negara yang dilanda krisis pemberontakan itu.

Serangan roket di pusat penelitian milik negara itu disinyalir dibantu para pemberontak yang hendak melakukan kudeta kepada pemerintahan. Militer Israel sendiri tidak memberikan konfirmasi atau menyangkalnya.

"Kami tidak mengomentari laporan tersebut sama sekali," kata seorang juru bicara militer Israel.

Laporan itu muncul tak lama setelah para pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa Amerika Serikat meyakini Israel melakukan serangan udara terhadap Suriah. Dua pejabat AS menyatakan Israel ternyata meluncurkan serangan udara ke Suriah pada Kamis atau Jumat.

Namun, pihak militer Israel tidak mengomentari klaim sekutu bebuyutannya tersebut. Karena, negara zionis itu memang sejak lama menargetkan fasilitas Jamraya yang dianggap dapat memberikan transfer senjata Suriah kepada Hizbullah atau kelompok pejuang Islam lainnya yang dianggap bisa mengancam Israel.

Shaul Mofaz, seorang anggota parlemen Knesset Israel, mengatakan kepada Radio Angkatan Darat bahwa Israel tidak ikut campur dengan perang sipil Suriah. Tapi Israel harus melindungi diri dari pejuang Lebanon.

"Bagi Israel, sangat penting bahwa kelompok depan Iran, yang berada di Lebanon harus dihentikan," kata Mofaz.

Sebelumnya, pada Januari muncul laporan bahwa pesawat tempur Israel menargetkan fasilitas penelitian Jamraya. Pemerintah Suriah mengatakan bahwa serangan udara menewaskan dua pekerja dan melukai lima orang lainnya.

Merespon serangan tersebut, Presiden Libanon Michel Sleiman Jenderal mengutuknya sebagai pelanggaran atas stabilitas Lebanon. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kedua Kubu Klaim Menang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler