Survei: 65 Persen Masyarakat Sulawesi Utara Sangat Yakin Olly-Steven Sulit Dikalahkan

Sabtu, 31 Oktober 2020 – 20:45 WIB
Warga saat mengikuti pencoblosan Pilkada. Foto: Ricardo

jpnn.com, MANADO - Pasangan petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw masih sulit untuk dikalahkan para pesaingnya di Pilkada Sulut yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang.

Saat ini 65 persen masyarakat Sulut sangat yakin Olly - Steven Kandouw bakal menang. Hanya 16,2 persen yang bilang petahana mudah dikalahkan.

BACA JUGA: Nenek Asmanah Tewas Tertimpa Alat Berat, Kondisi Mengenaskan

Demikian temuan survei terkini dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dilansir Sabtu (31/10), di Manado, Sulawesi Utara.

"Meski Pasangan CEP-SL dan VAP-HR punya peluang menaikan suara, namun sulit sekali mengejar elektabilitas petahana yang perkasa. Hanya kejadian luar biasa yang bisa menggagalkan kemenangan pasangan petahana Olly - Steven," kata peneliti senior LSI Denny JA, Ikrama Masloman, Sabtu (31/10), di Hotel Grand Manado, Sulawesi Utara.

BACA JUGA: Bos Rombongan Pengendara Moge Pengeroyok Dua Anggota TNI di Bukittinggi Terungkap, Oh Ternyata

Dia menjelaskan, naik turun suara kandidat di sisa waktu sangat tergantung pada pergerakan semua kandidat.

"Tersisa 39 Hari menjelang pesta demokrasi terbesar di Sulawesi Utara akan di gelar, terdapat tiga pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang akan berlaga, dimana sekarang mereka sedang berkampanye meyakinkan pemilih, survei LSI menemukan lima kekuatan petahana pada masa kampanye," ujarnya.

BACA JUGA: Olly-Steven Siap Mematuhi Protokol Kesehatan Selama Kampanye Pilgub Sulut

Pertama, satu bulan masa kampanye, petahana dipersepsi sulit dikalahkan, sebesar 65 % masyarakat Sulut menyatakan Petahana Olly Dondokambey-Steven Kandouw Sulit dikalahkan, hanya 16,2 % yang menyatakan petahana mudah dikalahkan

Demikian kesimpulan survei terbaru KCI- LSI Network. Survei KCI - LSI Network ini dilakukan secara tatap muka pada tanggal 14 – 21 Oktober 2020, menggunakan 800 responden yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota, dengan Margin of error (Moe) survei ini adalah sebesar +/- 3.5 %.

Selain survei, LSI Denny JA juga menggunakan riset kualitatif, untuk memperkuat temuan dan analisa.

Survei LSI Denny JA kali ini bertajuk 'Efek Kampanye dan Lima Kekuatan Petahana di Masa Kampanye'.

"Persepsi sulit terkalahkan, terpotret dari segmen gender, agama dan usia,” ujarnya.

Di segmen Agama, mayoritas pemilih muslim dan Protestan menilai ODSK (Olly Dodokambey - Steven Kandouw) sulit dikalahkan.

Sementara pemilih Islam 51,2% menyatakan sulit dikalahkan, 28% menyatakan mudah dikalahkan.

Sedangkan pada pemilih Protestan mayoritas 71,2% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan hanya 11,8% yang menyatakan mudah dikalahkan.

“Mereka yang pemilih Katolik 63,6% menyatakan petahana sulit dikalahkan, 91% menyatakan mudah dikalahkan," jelasnya.

Mayoritas perempuan dan Laki-laki juga menilai ODSK sulit dikalahkan, pemilih laki-laki 66,7% menyatakan sulit dikalahkan, dan pemilih perempuan sebesar 63.3% menyatakan sulit dikalahkan.

Dan pemilih di segmen umur, di semua segmen umur mayoritas di atas 60% menyatakan petahana sulit dikalahkan.

Dari segmen etnis, mayoritas suku menyatakan petahana sulit dikalahkan.

Khususnya di tiga etnis besar, pemilih berasal dari etnis Minahasa sebesar 72,4 menyatakan petahana sulit dikalahkan, hanya 9,3% yang menganggap petahana mudah dikalahkan.

Sedangkan, etnis Bolaang Mongondow 52,6% nyatakan petahana sulit dikalahkan, 29,9 menyatakan mudah dikalahkan.

Dan di etnis Sangir/Sangihe 69.8% menyatakan petahana sulit dikalahkan dan hanya 12,9% yang menyatakan petahana mudah dikalahkan.

Di segmen pemilih partai, meski terdapat tiga kandidat yang berasal dari berbagai partai, namun pemilih di tiga partai besar, PDIP, Golkar, Gerindra, menyatakan petahana kuat dan sulit dikalahkan.

Pemilih PDIP solid menyatakan petahana kuat, 83,2% menyatakan sulit dikalahkan, hanya 6,5% nyatakan mudah dikalahkan.

Pemilih Golkar 47,5% menyatakan petahana sulit dikalahkan, yang menyatakan mudah dikalahkan lebih kecil yaitu 31.3%, dan pemilih gerindra yang menyatakan petahana kuat dan sulit dikalahkan 45,7% yang menyatakan mudah dikalahkan lebih kecil yaitu 37.1%.

Kekuatan ketiga, satu bulan masa kampanye, Elektabilitas petahana Kokoh diatas 60% selisih elektabilitas Petahana Olly – Steven diatas 40% dengan barisan Para Lawan (CEP-SL) dan (VAP-HR).

Di mana elektabilitas petahana Olly Dondokambey– Steven O.E Runtuwene di puncak klasemen dengan elektabilitas 64,3%, diikuti pasangan Christiany Eugenia Paruntu - Sehan Salim Landjar posisi kedua dengan elektabilitas 22,3%, di posisi ketiga dengan elektabilitas 10,2 Vonny Anneke Panambunan-Hendry Cornelis Mamengko Runtuwene.

Satu bulan masa kampanye petahana paling dominan. Dalam penetrasi kampanye dan kunjungan.

Dari sisi pemasangan alat peraga kampanye baliho, dalam satu minggu terakhir publik yang melihat Baliho kandidat, sebesar 91,7% publik pernah melihat baliho petahana, dan 79,2% publik pernah melihat baliho Cep-SL, dan 73% yang melihat baliho Vap-Hr.

Dalam penetrasi kampanye kunjungan langsung kandidat dalam satu minggu terakhir publik yang paling besar mendapatkan kunjungan kandidat, terbesar adalah kujungan petahana ODSK sebesar 8,8% pernah dikunjungi, dan 5,3% publik pernah dikunjungi Cep-SL, dan 4,3% yang dikunjungi Vap-Hr.

Dalam penetrasi kampanye atribut bahan kampanye yang masuk ke rumah-rumah, dalam satu minggu terakhir publik yang paling besar mendapatkan pemberian bahan kampanye (stiker), terbesar adalah stiker Petahana ODSK sebesar 14,3% pernah mendapatkan, dan 8% publik pernah mendapatkan stiker Cep-SL, dan 4,3% yang mendapatkan stiker Vap-Hr.

Kekuatan keempat, satu bulan masa kampanye, nomor urut petahana ODSK, paling banyak diingat pemilih di Sulawesi Utara, yaitu di atas 60% tahu nomor urut petahana, hanya 6,8 yang menyebutkan nomor urut petahan dengan jawaban salah.

Dan pemilih yang mengetahui nomor Cep-SL sebesar 55,1% dan ada 9,8% yang menyebutkan nomor Cep-SL dengan nomor yang salah. Dan pemilih yang mengetahui nomor VAP-HR sebesar 54,6% dan ada 11,2% yang menyebutkan nomor VAP-HR dengan nomor yang salah.,

Kekuatan kelima, satu bulan masa kampanye, antusiasme pemilih petahana paling tinggi, 77% berkeinginan ODSK terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, yang menginginkan CEP-SL sebesar 50,7% dan VAP-HR sebesar 39,2%

Mengapa petahana Olly Dondokambey – Steven Kandouw sangat perkasa? LSI mencatat 6 alasan.

Pertama, tingkat popularitas atau pengenalan yang tertinggi juga tingkat kesukaan yang tinggi, Olly Dondokambey (OD) dikenal oleh 97,2% dan disukai sebesar 83,7%.

Christiany Eugenia Paruntu atau Tetty Paruntu dikenal sebesar 84,2% dengan tingkat kesukaan sebesar 69,3%, dan Vonny A. Panambunan (VAP) dikenal sebesar 83,8,7%. dengan tingkat kesukaan sebesar 60,4%,

Alasan kedua, petahana unggul di semua aspek personaliti, diatas 75% publik sulut menilai, petahana, sosol yang menyenangkan, Jujur, Pintar, Mampu Mengambil Keputusan, berwibawa, perhatian pada rakyat, taat beragama dan soso yang dermawan.

Alasan ketiga, yaitu approval rating tingkat kepuasan terhadap petahana diatas 80%. Mereka yang puas dan cukup puas dengan kinerja Olly Dondokambey sebagai petahana sebesar 85.2%, sedangkan yang menyatakan kurang puas dan tidak puas sama sekali, hanya sebesar 12,3%.

Alasan Keempat, tingkat menginginkan kembali petahana memimpin Sulawesi Utara di atas
60%. Sebanyak 67,4% menginginkan kembali Olly Dondokambey memimpin, hanya 24,5% yang menyatakan tidak menginginkan.

Alasan Kelima, yaitu isu Bolmong Raya tak berpangaruh karena dukungan 4 bupati/walikota ke petahana. Dimana dukungan 4 walikota/bupati BMR kepada Olly Steven sebesar 78,9% yang menyatakan dukungan tersebut cukup dan sangat Berpengaruh.

BACA JUGA: Berita Duka, Sri Astuti Meninggal Dunia di Rumah, TNI dan Polisi Sampai Turun ke Lokasi

Keenam, jangkar isu Nusa Utara, diperkokoh dengan penunjukan ketua DPRD baru Andi Silangen yang merupakan tokoh dari Nusa Utara. Dimana 60,7% warga nusa utara menyatakan pengangkatan Andi Silangen, berpengaruh atas dukungan petahana.(antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler