jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir kembali unggul dalam perolehan elektabilitas berdasarkan hasil survei terbaru dari lembaga Charta Politika Indonesia.
Sebagai kader dari Nahdlatul Ulama (NU), Erick mengungguli elektabilitas politisi lama NU lain seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar dan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa di bursa cawapres.
BACA JUGA: Pakar Apresiasi Kerja Keras Erick Thohir Bangkitkan Mental Timnas U-22 Indonesia di SEA Games 2023
Berdasarkan temuan Charta Politika, Erick Thohir memiliki elektabilitas sebesar 9,2 persen di bursa calon orang nomor dua di Indonesia sedangkan di belakangnya terdapat orang nomor satu di Jatim yakni Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah sendiri hanya memiliki elektabilitas sebesar 5,8 persen. Kedua tokoh NU ini memiliki selisih elektabilitas yang cukup besar yakni di angka 3,4 persen.
BACA JUGA: Aliansi Kiai dan Santri NU Sidoarjo Raya Deklarasi Dukung Erick Thohir untuk Pilpres 2024
Angka tersebut berada di atas angka margin of error (moe) survei Charta Politika yakni 2,82 persen. Sementara itu, Ketum PKB Muhaimin Iskandar berada di posisi terakhir dari kader NU lainnya.
Dia terekam hanya memiliki elektabilitas sebesar 3,5 persen. Selisis 5,7 persen dari Erick Thohir dan 2,3 persen dari Khofifah.
BACA JUGA: LSI: Duet Prabowo-Erick Thohir Semakin Menguat di Pilpres 2024
Dengan ini, Erick Thohir menduduki peringkat teratas dalam perolehan elektabilitas cawapres dibandingkan dengan kader NU lainnya.
Seperti diketahui, Eks Presiden Inter Milan ini adalah Anggota Kehormatan Banser NU dan Ketua Steering Committee (SC) Panitia Harlah ke-100 NU.
Tambahan informasi, Charta Politika melakukan survei pada periode 2 hingga 7 Mei 2023 dengan metode wawancara tatap muka.
Lembaga besutan Yunarto Wijaya ini menggunakana metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1220 responden yang tersebar merata di seluruh wilayah Indonesia.
Survei ini memiliki moe sebesar 2,82 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Ini survei tatap muka dengan 1220 responden dan kita mendapatkan margin of error 2,82 persen, dan data ini diambil dari 2 sampai 7 Mei. Jadi memang setelah lebaran, setelah deklarasi Batu Tulis dan ramai – ramainya isu Piala Dunia U-20,” terang Yunarto. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi