jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya menyebut hasil survei terbaru yang mereka lakukan menyatakan bahwa 63,1 persen publik setuju apabila Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan reshuffle kabinet.
"Jauh dibandingkan yang tidak setuju hanya 24,3 persen," kata Yunarto saat merilis hasil Survei Charta Politika Indonesia bertajuk “Membaca Situasi Politik dan Elektoral Pascarakernas Projo”, Senin (13/4).
BACA JUGA: LGP: Potret Lembaga Survei Jelas, Ganjar Pranowo Bakal Capres Pilihan Rakyat
Dia menambahkan hasil survei menandakan dukungan atau dorongan publik agar adanya reshuffle Kabinet Indonesia Maju itu sangat besar.
“Dengan catatan, reshuffle didasarkan pada kebutuhan kinerja," lanjut Yunarto,” ungkap Yunarto.
BACA JUGA: Sikapi Isu Harun Masiku dan Hasil Survei, Firli Beberkan Prestasi Kerja
Menurut dia, temuan survei bisa makin menguatkan kepuasan publik kepada Pemerintah Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin yang selama ini cukup tinggi.
Dalam survei itu, tingkat kepuasan publik kepada Pemerintahan Jokowi-Maruf 68,4 persen, yang tidak puas 30,0 persen, dan tak menjawab 1,6 persen.
BACA JUGA: Kabar dari Elite Politik, Jokowi Bakal Reshuffle Kabinet, Nama Besar Akan Diberhentikan
Dia mengatakan angka kepuasan publik kepada menteri di Kabinet Indonesia Maju masih tergolong rendah, yakni 53,5 persen.
Yang puas hanya 38,8 persen, dan tidak menjawab 7,7 persen.
Menurut Yunarto, kepuasan publik kepada menteri dibandingkan dengan pemerintah sangat berbeda jauh.
"Artinya, ada yang salah ketika gap-nya besar," kata Yunarto.
Survei digelar Charta Politika Indonesia 25 Mei 2022 sampai 2 Juni 2022 itu menggunakan metode wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel menggunakan metode multistage random dengan jumlah 1.200 responden.
Adapun margin of error 2,83 persen. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Aristo Setiawan