jpnn.com, JAKARTA - Survei yang dilakukan Center for Political Communication Studies (CPCS) menemukan bahwa ada lima parpol yang mendapat suara signifikan dari generasi milenial. PDIP dan Gerindra mendominasi dengan elektabilitas masing-masing di kalangan milenial sebanyak 32,0 persen dan 15,9 persen.
“Yang menarik, pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menempatkan diri pada peringkat keempat dengan dukungan milenial 4,4 persen,” ungkap Direktur Eksekutif CPCS Tri Okta S.K. dalam press release di Jakarta, Senin (28/1).
BACA JUGA: Jurus Caleg Rocker PDI Perjuangan Jokowikan Penjaringan
BACA JUGA: Survei: Jokowi Presiden Generasi Milenial, Selisihnya Jauh
Posisi PSI berada di bawah Golkar (7,6 persen) dan di atas PKB (3,4 persen), lanjut Okta. Jika dibandingkan dengan elektabilitas pada seluruh kelompok umur, elektabilitas PSI hanya sebesar 2,2 persen.
BACA JUGA: Misbakhun Gembleng Tekun demi Menangkan Jokowi di Tapal Kuda
PDIP dan Gerindra tetap mengungguli dengan elektabilitas 26,2 persen dan 15,2 persen. Posisi lima besar lainnya diduduki oleh Golkar (10,1 persen), PKB (6,9 persen), dan Demokrat (5,3 persen).
Menurut Okta, PSI sebagai parpol baru dengan tepat melakukan branding yang menarik bagi milenial. Berbeda dengan parpol lainnya yang identik dengan orang-orang tua, PSI mengganti istilah-istilah yang kurang disukai anak muda.
BACA JUGA: Mbak Grace PSI Pasang Gembok di Monumen Kejujuran
“Rakernas diganti dengan Kopdarnas, atau panggilan bro dan sis untuk sesama kader PSI. Jika parpol seperti Nasdem dan Perindo mempunyai media televisi, PSI sejak awal gencar menggunakan media sosial,” lanjut Okta.
Platform komunikasi saat ini bergeser dari teknologi media lama yang sifatnya satu arah menjadi interaktif. Meskipun televisi masih menjadi media yang paling banyak ditonton, penetrasi smartphone dan platform daring kini makin meluas.
Meskipun kerap disebut apatis dan apolitis, milenial tetap peduli dengan isu-isu sosial politik. Hanya saja cara menyalurkannya tidak konvensional.
Alih-alih demo ke parlemen, milenial lebih suka petisi online dan membangun jejaring komunitas. “Medsos dan aplikasi daring sangat tepat untuk menjaring aspirasi milenial,” pungkas Okta.
Survei CPCS dilakukan pada 2-11 Januari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili seluruh provinsi. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen. Pemilih pemula dan milenial yang berusia antara 17 hingga 35 tahun mencakup 34,3 persen responden. (dil/jpnn)
Berikut adalah hasil lengkap survei CPCS:
Elektabilitas Parpol pada Semua Kelompok Umur
PDIP 26,2%
Gerindra 15,2%
Golkar 10,1%
PKB 6,9%
Demokrat 5,3%
Nasdem 3,8%
PPP 3,4%
PKS 3,3%
PAN 2,5%
PSI 2,2%
Perindo 1,9%
Hanura 1,2%
Berkarya 0,7%
PBB 0,6%
PKPI 0,4%
Garuda 0,3%
Belum memutuskan/rahasia 16,3%
Elektabilitas Parpol pada Kelompok Milenial
PDIP 32,0%
Gerindra 15,9%
Golkar 7,6%
PSI 4,4%
PKB 3,4%
Nasdem 3,2%
Demokrat 2,9%
PAN 2,7%
Perindo 2,4%
PPP 2,2%
PKS 1,2%
Berkarya 0,5%
Hanura 0,2%
PBB 0,2%
PKPI 0,0%
Garuda 0,0%
Belum memutuskan/rahasia 21,2%
BACA ARTIKEL LAINNYA... Generasi Milenial Didorong Buka Lapangan Kerja
Redaktur & Reporter : Adil