jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto berhasil unggul dalam survei capres 2024 yang dilakukan Dinamika Survei Indonesia (DSI).
Elektabilitas Menko Perekonomian itu unggul dibanding nama-nama lain yang muncul dalam bursa calon presiden.
BACA JUGA: Airlangga Tinggal Menunggu Ridwan Kamil Jadi Kader Golkar, Sinyal untuk Pilpres 2024?
Direktur Eksekutif DSI Permadi Yuswiryanto mengatakan survei pertanyaan terbuka jika pilpres digelar hari ini yang diajukan kepada 1.988 responden, nama Airlangga Hartarto dipilih oleh 16,2 persen.
Lalu disusul Prabowo Subianto 15,3 persen, Anies Baswedan 10,7 persen, Ganjar Pranowo 9,2 persen, Puan Maharani 6,3 persen, dan Andika Perkasa 5,1 persen.
BACA JUGA: Peluang Mardiono Diusung KIB Paling Kecil Dibandingkan Airlangga dan Zulhas
Kemudian ada nama Gatot Nurmantyo 3,8 persen, Budi Gunawan 3,3 persen, Moeldoko 3,2 persen, Muhaimin Iskandar 1,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 1,2 persen, Sandiaga Uno 1,1 persen, Erick Thohir 1,1 persen, dan tidak memberikan jawaban sebanyak 21,9 persen.
Menurut Permadi, tingginya keterpilihan Airlangga Hartarto karena punya hubungan kuat dengan tingkat optimistis masyarakat dalam menghadapi perekonomian tahun depan yang diprediksi mengalami krisis global.
BACA JUGA: Pakar Politik dari BRIN Dorong KIB Mengajukan Capres Internal, Nih Alasannya
Perekonomian dunia diprediksi mengalami resesi pada 2023. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor yang dikenal dengan istilah The Perfect Storm.
"Hasil survei menunjukkan masyarakat Indonesia cenderung optimistis dalam menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2023," ujar dia dalam siaran persnya, Selasa.
Persepsi tersebut didukung dengan keyakinan masyarakat dalam menghadapi ancaman ekonomi yang mencapai 79,7 persen, sedangkan yang tidak yakin sebanyak 20,3 persen.
"Jika dilihat berdasarkan jenis kondisinya, mayoritas responden menganggap pendapatannya dan keluarga akan lebih baik pada 2023," katanya.
Untuk itu, kriteria Presiden 2024 menurut masyarakat, sebanyak 80,2 persen ingin pengganti Jokowi bisa melanjutkan pembangunan yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini.
Kemudian sebanyak 85,2 persen ingin presiden yang mengetahui apa yang diinginkan serta dibutuhkan oleh rakyatnya.
Kemudian sebanyak 89,6 persen menginginkan presiden yang memiliki karakter keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan.
"Ini penting di mana ketika Indonesia sedang menghadapi Covid-19, banyak kebijakan yang dibuat di tengah ketidakpastian. Pebisnis pun juga harus adaptif agar usahanya bertahan," ujar dia.
Pengamat politik Universitas Sriwijaya (Unsri) Febrian menilai unggulnya elektabilitas Airlangga adalah hal yang wajar.
"Airlangga unggul di (survei) DSI itu karena dia merupakan sosok yang ideal ketimbang capres yang ada," katanya.
Febrian menilai syarat normatif ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold (PT) akan mengeliminasi beberapa bakal calon yang berpotensi maju.
"Nama yang beredar saat ini akan mengerucut pada beberapa nama," ucapnya.
Dia juga menyebut survei DSI bisa sebagai salah satu tolok ukur parpol menentukan pilihan. Bakal calon yang beredar punya ruang, dan masyarakat yang pandai dapat memilah kepentingan pribadi dan negara.
"Beberapa nama yang beredar akhirnya hanya akan tinggal beberapa nama saja. Kita harus menunggu sebentar," pungkas dia. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasil Survei: Balad Jokowi Kompak Dukung Ganjar Pranowo dan Erick Thohir
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan