jpnn.com - JAKARTA – Hasil survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) menunjukkan elektabilitas Ketua DPR Puan Maharani dalam bursa Pilpres 2024 terus meningkat.
Mbak Puan masuk empat besar calon presiden dengan elektabilitas tertinggi.
BACA JUGA: Di Hadapan Ribuan Warga Humbahas, Puan Maharani: Tolong Dijaga Kerukunan
Survei itu sendiri digelar pada 3-18 Agustus 2022 dengan metode face to face interview.
Ada 1.197 responden yang tersebar secara proporsional di seluruh Indonesia.
BACA JUGA: Ketua DPR RI Gelar Turnamen Basket Bertajuk Puan Maharani Cup 2022, Cek Tanggal Mainnya
Dalam metode survei terbuka, yakni saat responden tak diberi pilihan nama calon, Puan Maharani berada di urutan keempat meraih elektabilitas sebesar 9,6 persen.
“Responden yang memilih Puan mengungkapkan alasan mereka bahwa Puan adalah sosok yang tegas, berani, dan cerdas,” kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI, Kunto Adi Wibowo dalam keterangan pers pada Sabtu (3/9).
BACA JUGA: Puan Maharani: UMKM Indonesia Harus Go Digital
Elektabilitas Puan memang masih di bawah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (26 persen), Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (18 persen), dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (14,5 persen).
Namun, Puan mengungguli Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (7,7 persen), Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno (1,5 persen), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (1,3 persen), dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (1,3 persen).
Sementara itu, dalam survei metode tertutup, yakni saat responden sudah diberi sejumlah pilihan nama 19 tokoh, Puan tetap berada di posisi keempat dengan elektabilitas 11,3 persen.
Dalam skema tertutup ini, Puan kembali masih tertinggal dari Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan.
Elektabilitas Puan dalam survei kali meningkat. Kunto pun menilai Puan masih mungkin meningkatkan elektabilitasnya karena masih ada cukup banyak waktu sampai Pilpres 2024 digelar.
Survei KedaiKOPI ini juga mengungkapkan bahwa ada kecenderungan responden yang mulai menerima kalangan perempuan sebagai presiden.
“Mayoritas responden (62,4 persen) meyakini presiden perempuan bisa mengatasi berbagai masalah bangsa saat ini, seperti mahalnya harga bahan pokok dan penegakan hukum yang bermasalah,” ujar Kunto. (*/adk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Mufthia Ridwan
Reporter : Tim Redaksi