Survei Football Institute: Mayoritas Fan Kurang Puas dengan Kinerja PSSI

Selasa, 01 November 2022 – 12:08 WIB
Founder Football Institute Budi Setiawan (kiri) dan Ketua Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia Resha Yogaswara (kanan). Foto: Dok football institute

jpnn.com - Tragedi Kanjuruhan membuat citra PSSI di bawah pimpinan Ketua Umum M Iriawan makin terpuruk. Survei yang dilakukan oleh Football Institute pun menunjukkan soal itu.

Dari survei bertajuk Persepsi Fan sepak bola nasional terhadap kondisi sepak bola di tanah air, terungkap ada puluhan persen fan yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan PSSI.

Survei tersebut dilakukan mulai 15 hingga 21 Oktober 2022. Sejatinya, banyak variabel yang dipertanyakan kepada responden, tetapi fokus utamanya lebih ke kinerja PSSI.

BACA JUGA: Thailand Terancam Kehilangan 3 Pemain Menjelang Piala AFF 2022, Siapa Dia?

Selain itu, persoalan kepercayaan fan dan penilaian terhadap pengelola kompetisi, yakni PT LIB sampai dengan pihak keamanan, juga menjadi perhatian.

Budi Setiawan selaku Founder Football Institute dan Ketua Perhimpunan Riset Pemasaran Indonesia Resha Yogaswara turut hadir dalam pemaparan hasil survei tersebut.

Budi dan Resha sama-sama menjabarkan hasil survey dari enam kota besar di Indonesia. Mulai dari Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Surabaya, hingga Malang.

BACA JUGA: Jadwal Liga Champions Pekan Ini: Penentuan Nasib AC Milan dan Real Madrid

Ada sekitar 32,1 % fan yang memberikan penilaian kinerja PSSI di bawah komando M Iriawan alas Iwan Bule biasa-biasa saja.

Tertinggi kedua dengan penilaian tidak memuaskan mendapat penilaian supporter sebanyak 27,6%, sementara responden yang menilai Sangat memuaskan ada di peringkat terbawah dengan 1,2% responden.

BACA JUGA: Nasib Paul Pogba Menjelang Piala Dunia 2022, Ternyata!

Soal Tragedi Kanjuruhan, 47% persen suporter menilai kinerja PSSI cukup lamban dalam menangani insiden tersebut.

Di posisi kedua ada Sangat Lamban dengan 24,7% pemilih dan yang berpendapat responsif ada di posisi terbawah dengan 3,0%.

Sama halnya dengan penilaian terhadap tanggung jawab PSSI dalam penangangan peristiwa Kanjuruhan.

Responden tertinggi ada di angka 38,1% dengan memilih Lempar tanggung jawab dan menyalahkan pihak lain. 19,1% memilih Lamban dalam penanganan, dan 12,6% memilih kurang profesional dalam bicara kepada publik.

Budi mengutarakan, kisruh Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI dan desakan Iwan Bule mundur dari jabatannya terus bergulir bak bola salju.

Banyak desakan dari berbagai pihak untuk merevolusi PSSI setelah Tragedi Kanjuruhan yang menelan 135 korban jiwa.

Budi Setiawan juga memberikan pandangannya terkait nama-nama yang dinilai cocok untuk menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI yang baru.

Diakuinya memang ada beberapa nama yang beredar, seperti Erick Thohir yang dinilai pantas untuk maju sebagai Ketum PSSI.

“Selain itu, ada nama Hary Tanoesoedibjo yang sudah menjadi ketua Asosiasi Futsal selama lebih dari 7 tahun, lalu ada pak Ahsanul Qosasih sebagai Presiden Klub Madura United," jelasnya.

"Tiga orang itu punya profil yang bagus, tetapi apabila ada nama-nama lain dan lebih berkompeten, silakan saja," tambah Budi.

Erick menurut Budi dinilai layak karena pernah menjadi Ketua Umum PB Perbasi, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), terakhir menjadi Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC).

Erick Thohir juga pernah mengelola klub-klub sepak bola, termasuk Inter Milan di Italia, D.C. United di Amerika Serikat dan juga pernah menjadi pemilik klub bola basket NBA, Philadelphia 76ers.

"Reputasi sepak bolanya sudah teruji. Dahulu pernah mengelola Inter Milan, DC United, kini Oxford United bersama Anindya Bakrie."

"Artinya, kalau beliau jadi minimal calon ketum maka syarat punya jaringan nasional dan internasional sudah terpenuhi," ungkapnya. (dkk/jpnn)


Redaktur : Dhiya Muhammad El-Labib
Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler