Survei indEX: Gerindra Nikmati Coattail Effect Sendirian

Jumat, 07 Desember 2018 – 10:26 WIB
Prabowo Subianto menyampaikan keterangan pers terkait kasus Ratna Sarumpaet, Rabu (3/10) malam. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Survei terbaru Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan bahwa dua partai utama Jokowi-Ma’ruf berpotensi mendulang kenaikan elektabilitas signifikan.

“Dibanding hasil Pileg 2014, PDIP mengalami kenaikan elektabilitas dari 19,0 persen menjadi 23,1 persen,” ungkap Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam siaran persnya, Jumat (7/12). Sosok Jokowi yang lekat dengan citra PDIP menjadi faktor utama untuk mengerek elektabilitas.

BACA JUGA: Pemuda Jakarta Tegaskan Tak Rela M Taufik Jadi Wagub

Hal serupa dialami oleh PKB, partai yang secara kultural paling dekat kepada calon wakil presiden Ma'ruf Amin. “PKB berpeluang menggeser Partai Demokrat dan menyodok ke posisi keempat dengan elektabilitas 7,3 persen,” lanjut Vivin.

Lalu bagaimana dengan partai-partai pengusung Jokowi lainnya? Survei indEX menunjukkan bahwa Golkar tetap berada di posisi kedua dengan 12,8 persen. Sementara NasDem, dan PPP masih sedikit di bawah presidential treshold dengan masing-masing 3,4 persen dan 3,1 persen.

BACA JUGA: Andi Arief: Prabowo Harus Sabar Hadapi Media Pro Jokowi

Di kubu paslon Prabowo-Sandi, coattail effect hanya dinikmati oleh Partai Gerindra, tanpa menular ke parpol pendukung lainnya.

“Gerindra meraih elektabilitas 12,3 persen, berpeluang menggeser Partai Golkar yang terpaut tipis (12,8 persen) dengan memperhitungkan margin of error survei,” papar Vivin.

BACA JUGA: Prabowo: Media yang Menipu Rakyat Bakal Ditinggal

Menurut Vivin, sosok capres Prabowo Subianto maupun cawapres Sandiaga Uno yang dua-duanya merupakan representasi Gerindra, menjadi faktor utama keengganan partai-partai lain untuk total mendukung Prabowo-Sandi.

“Kegagalan Demokrat mengajukan Agus Harimurthi Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres menyebabkan Demokrat terkesan setengah hati,” terang Vivin.

Demoralisasi yang melanda kader-kader Demokrat di daerah mendorong pembelahan di tubuh partai. Dampaknya, Vivin menambahkan, Demokrat merosot ke posisi kelima dengan elektabilitas 5,4 persen.

Di antara parpol baru dan non-seat, Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berada dalam barisan Jokowi-Ma’ruf berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

Perindo memimpin dengan elektabilitas 2,9 persen, disusul PSI 1,2 persen, sedangkan sisanya diprediksi gagal mencapai ambang batas. “Berkarya yang masuk koalisi Prabowo-Sandi berada di posisi buncit dengan elektabilitas 0,1 persen”, pungkas Vivin. (dil/jpnn)

Berikut adalah hasil lengkap elektabilitas partai politik pada Pileg 2019:
PDIP 23,1%
Golkar 12,8%
Gerindra 12,3%
PKB 7,3%
Demokrat 5,4%
Nasdem 3,4%
PPP 3,1%
PKS 3,0%
Perindo 2,9%
PAN 2,3%
Hanura 1,5%
PSI 1,2%
PBB 0,5%
PKPI 0,3%
Garuda 0,2%
Berkarya 0,1%
Tidak tahu/tidak jawab 20,6%

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muzani Menduga-duga: Pemerintah Sudah Gagal di Papua


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler