Survei LPI: Kelas Menengah Intelektual Apresiasi Kinerja Kepala Densus 88 Antiteror

Kamis, 23 Desember 2021 – 19:48 WIB
Direktur LPI Boni Hargens saat merilis hasil survei lembaganya di Jakarta, Senin (20/12/2021). Foto: Dok. LPI

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan kinerja Kepala Densus 88 (Kadensus) Antiteror Polri Irjen Pol Marthinus Hukom mendapatkan apresiasi dari kalangan kelas menengah intelektual.

Menurut Boni, Marthinus dinilai memiliki kinerja yang baik dan menjadi satu di antara 10 Best Leaders Award of 2021 untuk kategori menteri dan kepala lembaga.

BACA JUGA: Pernyataan Terbaru Kuasa Hukum Habib Bahar Ini Harus Diketahui Husin Shihab

Hal ini berdasarkan survei nasional LPI terkait pandangan ‘kelas menengah intelektual’ terhadap kepemimpinan dan kinerja kabinet Indonesia Maju dan para Pimpinan Lembaga Negara Tahun 2021.

Survei ini dilakukan LPI pada 25 November-15 Desember 2021 dengan responden sebanyak 400 orang yang tersebar di seluruh Indonesia.

BACA JUGA: Kado Unik Ini Dijamin Bikin Natal dan Tahun Baru di Rumah Kamu jadi Seru

“Salah satu hasil dari survei LPI tersebut adalah kalangan menengah intelektual  menilai Pak Kadensus 88 Anti Teror berkinerja baik," ujar Boni di Jakarta, Kamis (23/12/2021).

Boni menyebutkan, kalangan kelas menengah intelektual menilai, sosok Kadensus 88 Anti Teror cukup responsif dan tanggap terhadap informasi.

BACA JUGA: Peringati Hari Ibu, Komandan Kodiklat TNI AL Laksdya TNI Nurhidayat Lakukan Ini, Keren

Kadensus 88 Antiteror, kata dia, mendapat skor 2.44 (skala tertinggi 4) dan berada di rating kelima setelah Panglima TNI dalam pengukuran kategori penilaian kinerja berdasarkan indikator responsivitas dalam jajaran 10 besar menteri dan pimpinan lembaga negara berkinerja terbaik.

"Kalangan kelas menengah intelektual berpandangan bahwa upaya penanggulangan terorisme memerlukan kecermatan, kesigapan dan ketepatan. Tetapi bukan berarti institusi itu harus ditiadakan atau dibubarkan. Mayoritas responden ketika diwawancarai justru tetap mendukung upaya yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror," ungkap Boni.

Boni mengatakan, selain indikator responsivitas, LPI juga mengukur kinerja kementerian dan pimpinan lembaga negara menggunakan indikator leadership dan indikator kebijakan.

Dari tiga indikator tersebut jika diakumulasi, maka 55 persen responden menyatakan kinerja Kadensus 88 Anti-teror yang sangat baik, 30 persen baik dan sisanya 15 persen responden menyebutkan buruk.

"Jadi, secara keseluruhan, mayoritas kalangan intelektual menengah atau 85 persen menilai kinerja Kadensus 88 Anti Teror sangat baik dan baik," tutur Boni.

Boni mengakui bahwa Kadensus 88 Anti-teror sempat disudutkan oleh narasi, opini negatif di media sosial dalam penanganan terorisme.

Namun, kata Boni, di luar dugaan justru Kadensus 88 Anti-teror mendapat respon positif dan dukungan dari kalangan menengah intelektual karena tetap konsisten dalam penanggulangan terorisme di Indonesia. 

"Bahkan muncul isu dan desakan dari sebagian kalangan agar institusi itu dibubarkan, karena sempat muncul anggapan bahwa Tim Densus hanya menangkap ‘kotak amal’ dan bukan dalang teror. Namun, isu dan desakan tersebut berbeda dengan pandangan masyarakat menengah intelektual," pungkas Boni.

Diketahui responden dari survei LPI adalah kalangan kelas menengah intelektual seperti dosen, pakar, peneliti, aktivis LSM/NGO, seniman/budayawan.

Metode pengambilan sampel dalam survei ini menggunakan snowball sampling, di mana subjek yang ditunjuk menjadi sampel memberikan banyak referensi atau sumber mengenai subyek-subyek lain yang mempunyai kesamaan atau kemiripan. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar 5 persen pada tingkat kepercayaan ± 95 persen. 

Pada kesempatan itu, LPI juga menganugerahkan penghargaan kepada 10 The Best Leaders kepada 10 menteri dan pimpinan lembaga negara yang dari hasil survei menunjukkan kinerjanya sangat baik.

Sebanyak sepuluh nama menteri dan pimpinan lembaga negara tersebut antara lain: 

1. Kepala BIN, Budi Gunawan yang secara kumulatif memperoleh skor kinerja 2.382 atau 60 persen.

2.  Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang secara kumulatif memperoleh skor 2.377 atau 59 persen.

3. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan skor 2.377 atau 58 persen.

4. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dengan skor 2.374 atau 57 persen.

5. Menteri Agama RI Gus Yaqut Cholil Qoumas dengan skor 2.344 atau 56 persen.

6. Kadensus 88 Anti Teror Polri Irjen Pol. Marthinus Hukom dengan skor 2.339 atau 55 persen.

7. Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman dengan skor 2.332 atau 54 persen.

8. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono dengan skor 2.311 atau 53 persen.

9.  Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan skor 2.306 atau 52 persen.

10. Menteri Negara BUMN Erick Tohir dengan skor 2.304 atau 51 persen.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler