jpnn.com, JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil jajak pendapat tentang elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) setelah masa kampanye yang berlangsung sejak 23 September 2018. Setelah sekian lama berkampanye, selisih elektabilitas duet Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin (Jokowi - Ma’ruf) dengan Prabowo Subianto - Sandiaga S Uno masih cukup jauh.
Merujuk survei LSI Denny JA terhadap 1.200 responden pada 18-25 Februari 2019, elektabilitas Jokowi - Ma’ruf sebesar 58,7 persen. Sementara itu, elektabilitas Prabowo - Sandi di angka 30,9 persen. Baca juga: Sekjen PBB: Survei LSI Tergantung Pesanan
BACA JUGA: Alumni SMA se-Sumsel Gelar Mudik Bareng Demi Menangkan Jokowi - Maruf
Peneliti LSI Ardian Sopa mengatakan, terdapat selisih sekitar 28 persen antara dua kubu yang bersaing. Padahal, sebelumnya selisih elektabilitasnya di kisaran 20 persen.
"Tren elektabilitasnya ada yang naik dan ada yang turun, tetapi jaraknya relatif stabil yaitu di atas 20 persen. Jika dilihat tren ini sebenarnya pertarungan sudah selesai,” ujarnya dalam jumpa pers di kantor LSI Denny JA di Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (5/3).
BACA JUGA: Disarankan Kunjungi Lahan Prabowo di Aceh, Hasto: Ogah
Adrian memerinci, selama 3 bulan terakhir ini elektabilitas Jokowi-Ma'ruf menunjukkan tren peningkatan. Pada November 2018, elektabilitas duet bernomor urut 01 itu adalah 53,2 persen pada November 2018.
Selanjutnya elektabilitas Jokowi - Ma’ruf pada Desember 2018 di angka 54,2 persen. Terakhir elektabilitas duet usungan Koalisi Indonesia Kerja (KIK) itu pada Januari 2019 adalah 54,8 persen.
BACA JUGA: Akhwat Hadana Janji Ada di Garis Depan Tangkal Hoaks yang Menyerang Jokowi - Maruf
Adapun elektabilitas Prabowo - Sandi pada November 2018 di angka 31,2 persen. Namun, elektabilitas duet bernomor urut 02 itu turun pada Desember 2018 menjadi 30,6 persen.
Elektabilitas Prabowo - Sandi kembali naik menjadi 31 persen pada Januari 2019. Meski demikian, masih ada waktu 43 hari lagi menuju Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 pada 17 April mendatang.
“Namanya politik sangat dinamis. Kita harus menunggu hasil resminya dari KPU," pungkas Ardian. Baca juga: Kubu Jokowi Klaim Elektabilitas Petahana Digerus Hoaks
Survei LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan wawancara tatap muka. Margin of error survei itu sebesar 2,9 persen.(jpc/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Janjikan Pengurusan Sertifikasi Halal Cuma Satu Hari
Redaktur & Reporter : Antoni