Survei LSN: Mega Layak Jadi Capres Ketimbang Jokowi

Minggu, 09 Februari 2014 – 14:36 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri bersama Joko Widodo. JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) kerap merajai beberapa hasil lembaga survei. Jokowi dianggap layak menjadi presiden 2014.

Namun, temuan itu berbeda dengan hasil Lembaga Survei Nasional (LSN) Jokowi dianggap tak layak mencalonkan diri menjadi presiden di tahun ini. Peneliti Utama LSN Gema Nusantara menuturkan ada sekitar 71,2 persen mengaku kurang setuju bila Jokowi maju sebagai Capres.

BACA JUGA: Lebih Baik Pemenang Konvensi Capres PD Segera Diumumkan

"Mayoritas masyarakat tidak setuju kalau Pak Jokowi nyapres, sisanya 27,5 persen setuju kalau Pak Jokowi diusung sebagai capres 2014," ujar Gema saat memaparkan hasil survei di Hotel Atlet Century Jakarta, Minggu (9/2).

Dari hasil LSN, sebanyak 32,5 persen masih menghendaki Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Mantan Walikota Solo itu juga dinilai belum punya banyak pengalaman untuk memimpin.

BACA JUGA: LSN: Masyarakat Mulai Ragukan Kepemimpinan Jokowi

"Masyarakat menginginkan Jokowi bisa membuktikan kinerjanya terlebih dahulu sebagai Gubernur Jakarta. Mereka masih menunggu kerja nyata Jokowi untuk mengatasi banjir dan macet dan sebanyak 12,4 persen menilai Jokowi belum memiliki pengalaman yang banyak. Sisanya menganggap bahwa masih ada tokoh lain yang lebih baik diusung ketimbang Jokowi," papar dia.

Lalu siapa tokoh dari dinilai lebih layak menjadi Capres 2014? Dalam persepsi sebagian besar publik Jakarta, nama Megawati Soekarnoputri masih lebih layak diusung menjadi capres oleh PDI Perjuangan daripada Jokowi.

BACA JUGA: Sucofindo tak Beri Pendampingan Hukum untuk Fahmi

"Sebanyak 33,8 persen masyarakat menilai Ketua PDI Perjuangan itu masih pantas untuk maju lagi dalam Pilpres 2014. Sementara Jokowi sebanyak 24,6 persen," tukasnya.

Survei LSN dilakukan di lima wilayah di DKI Jakarta dengan mengambil sampel sebanyak 790 responden menggunakan teknik wawancara tatap muka. Simpangan kesalahan atau margin of error sebesar 3,5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Survei ini dilakukan selama 15 hari, sejak 10-25 Januari 2014.  (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemenkes Buat Panduan Praktek Dokter


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler