Survei MAC-Project: GASMan Mampu Imbangi Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024

Selasa, 06 Agustus 2024 – 07:24 WIB
Pasangan Lalu Gita Ariandi- Sukiman (GASMan) dinilai bisa imbangiZulfkieflimansyah-Uhel di Pilgub NTB 2024 berdasarkan hasil survei yang dilakukan MAC-Project. Foto: source for jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Lembaga survei MAC-Project merilis hasil survei untuk Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Barat (Pilgub NTB) 2024.

Hasilnya, MAC-P memotret elektabilitas personal tokoh menjelang Pilgub NTB 2024 dan melakukan simulasi pasangan calon yang kemungkinan besar akan berlaga di Pilgub NTB 2024.

BACA JUGA: Mardiono PPP Beri Surat Rekomendasi Dukungan kepada Iqbal-Dinda di Pilgub NTB 2024

Direktur MAC-P Yan Marli menyampaikan untuk tingkat kesukaan, empat nama secara berturut-turut, yakni Gubernur NTB 2018-2023 Zulkieflimansyah, Wakil Gubernur NTB 2018-2023 Sitti Rohmi Djalillah, Bupati Lombok Tengah 2010-2018 Suhaili, dan Pj Gubernur NTB 2023-2024 yang kini menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) NTB Lalu Gita Ariadi menjadi tokoh yang paling disukai.

"Zulkieflimansyah berada di peringkat teratas dengan 89,5 persen, kedua Sitti Rohmi Djalillah dengan 88,6 persen, Suhaili berada di peringkat ketiga dengan 87 persen, dan Lalu Gita Ariadi di peringkat empat dengan 83,7 persen," kata Yan Marli dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Selasa (6/8).

BACA JUGA: Prabowo Subianto Tunjuk Iqbal-Dinda Maju di Pilgub NTB 2024

Di peringkat lima, ada Indah Dhamayanti Putri dengan 82,2 persen, keenam Sukiman Azmy dengan 80 persen, ketujuh Lalu Muhamad Iqbal 68,2 persen, dan Musyafirin di peringkat delapan dengan 58,5 persen.

Selanjutnya, MAC-P juga membuat tiga simulasi pasangan calon.

BACA JUGA: Sukiman Azmy Berkomitmen Dampingi Gita Ariadi Maju di Pilgub NTB 2024

Pertama, simulasi 4 pasangan calon yang mana peringkat pertama ditempati pasangan Zul-Uhel dengan 21,44 persen, kedua Gita-Sukiman alias GASman dengan 16,64 persen, ketiga Rohmi-Firin dengan 16 persen, dan keempat Iqbal-Dinda dengan 6,72 persen.

Sementara itu, yang tidak menjawab berada pada angka 39,2 persen.

Pada simulasi 3 pasangan calon, pasangan Zul-Uhel masih diperingkat pertama dengan 22 persen, kedua Gita-Sukiman dengan 17,20 persen, dan ketiga Rohmi-Firin dengan 16,56 persen, dan yang tidak menjawab berada pada angka 44,24 persen.

Pada simulasi 2, pasangan calon atau head to head pasangan Gita- Sukiman berada di posisi kedua dengan 27, 14 persen, kalah tipis dari pasangan

Zul-Uhel di peringkat pertama dengan 28,62 persen. Sedangkan yang tidak menjawab berada pada angka 44,24 persen.

Yan Marli lantas menyoroti elektabilitas dari cagub Lalu Gita Ariadi yang mengalami peningkatan secara konsisten.

"Dalam simulasi Top of Mind (TOM), Lalu Gita Ariadi secara personal konsisten menempati urutan ketiga," bebernya.

Selanjutnya, Yan Marli menjelaskan dalam simulasi tiga pasangan calon, Iqbal-Dinda terbuang lantaran menempati posisi paling buncit pada simulasi 4 pasangan calon.

"Suara Iqbal-Dinda dalam simulasi 3 paslon terdistribusi merata ke semua paslon. Namun, paslon yang paling banyak mendapatkan limpahan suara Iqbal-Dinda adalah GASman," jelasnya.

Dia menyebutkan hal itu disebabkan oleh keinginan masyarakat Lombok Tengah yang berasal dari daerah mereka dan hanya mau memilih calon gubernur di mana hanya Lalu Gita Ariadi yang masih tersisa.

"Sedangkan Zul-Uhel kurang mendapat limpahan suara karena Uhel hanya sebagai calon wakil gubernur," terang mantan Komisioner KPU NTB itu.

Dia juga menjelaskan dalam simulasi dua paslon, Rohmi-Firin terlempar pertarungan karena signifikannya suara Iqbal-Dinda ke GASMan sebagai ikon cagub Lombok Tengah.

Dalam simulasi head to head antara GASman dengan Zul-Uhel, keduanya dipastikan terlibat perangkat sengit karwna bedanya dalam margin of erorr (MoE) 3,5 persen.

"Siapapun sulit menentukan siapa pemenangnya. Hanya paslon yang punya langkah-langkah strategis dan taktis yang akan keluar sebagai pemenang," ujar Yan Marli.

Selain memotret elektabilitas personal dan paslon, MAC-P juga menemukan data sebanyak 20 persen pemilih di NTB mengaku masih akan mengubah pilihan untuk Pilgub yang akan digelar 27 November mendatang.

"Dari 20 persen pemilih tersebut, sebanyak 7,5 persen mengatakan sangat besar kemungkinan berubah, sementara 12,5 persen mengatakan cukup besar kemungkinan berubah," jelasnya.

Selanjutnya, sebanyak 76,4 persen mengaku tidak akan mengubah pilihan dengan rincian 65,4 persen kecil kemungkinan berubah dan 11 persen sangat kecil atau hampir tidak mungkin berubah. Sementara 3,6 persen tidak tahu atau tidak menjawab.

"Kami juga menemukan data bahwa 52 persen masyarakat NTB menginginkan gubernur dari kalangan birokrasi. Dari semua cagub yang ada hanya Lalu Gita Ariadi yang murni latar belakangnya birokrat," bebernya.

Survei itu sendiri dilakukan pada 16-23 Juli 2024 dengan jumlah sampel 800 dengan margin of erorr 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen menggunakan metode penarikan sampel multi-stage random sampling.(mcr8/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler