jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei yang dilakukan Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID) menunjukkan elektabilitas Calon Presiden Prabowo Subianto mengungguli Joko Widodo setelah debat keempat Pilpres 2019 di Jakarta, Sabtu (30/3).
Survei ini dilakukan untuk menilai sejauh mana penampilan dalam debat berpengaruh terhadap elektabilitas Jokowi maupun Prabowo Subianto dibandingkan sebelumnya.
BACA JUGA: Jokowi Optimistis Bisa Raih Lebih dari 70 Persen Suara di Kepri
Dalam survei yang digelar sejak Minggu 31 Maret sampai 2 April 2019 itu, elektabilitas Jokowi hanya mendapat 40,03 persen.
Sementara itu, elektabilitas Prabowo mencapai 58,23 persen. Survei NCID juga melibatkan 632 responden yang mewakili 34 provinsi di Indonesia.
BACA JUGA: Arya Sinulingga: Pak Jokowi Harus Menang di Asahan
SILAKAN DIBACA: Hasil Survei Terbaru LSI Denny JA: Selisih Semakin Jauh, Telak!
BACA JUGA: Polri dan TNI Kerahkan 10 Ribu Personel Amankan Kampanye Akbar Prabowo
Sampel tersebut dipilih secara acak bertingkat. Adapun metode pengumpulan data melalui wawancara tatap muka disertai kuesioner dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error 3,9 persen.
"Prabowo unggul pada debat keempat karena secara umum menguasai tema debat, terlebih dalam tema pertahanan dan keamanan serta wawasan global," kata Direktur Eksekutif NCID Jajat Nurjaman, Sabtu (6/4).
Selain itu, imbuh Jajat, Prabowo unggul karena efek kampanye terbuka yang selalu berhasil menarik banyak elemen masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
Menurut dia, ketegasan dan kelugasan Prabowo dalam menyampaikan gagasan dan pesan dalam debat juga mendongkrak elektabilitasnya.
“Kemudian juga mulai mengambil posisi ofensif, seolah menjadi pendorong bagi pemilih yang selama ini belum menentukan sikap," terang Jajat.
Jajat melanjutkan, performa Prabowo menyebabkan responden yang sebelum debat keempat belum menentukan pilihan mulai memutuskan untuk mendukung capres nomor urut 02 itu.
Bahkan dalam survei itu, pemilih yang belum menentukan sikap (undecided voters) atau tidak mau menjawab hanya tinggal 1,74 persen.
“Debat terakhir dipandang membuka mata sosok pemimpin mana yang orientasinya kepentingan nasional, memiliki pemahaman dan mampu memberikan rasa aman bagi masyarakat, serta memiliki kemampuan untuk mempertahankan bangsa dan negara," kata Jajat. (jos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rasa Sayang dan Cinta Rakyat pada Pak Jokowi Terus Tumbuh dan Membesar
Redaktur & Reporter : Ragil