jpnn.com - SURABAYA - Hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC) periode Juni 2023 menyatakan bahwa Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP menjadi partai pilihan terbanyak perempuan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Peneliti senior SSC Ikhsan Rosidi mengungkap kecenderungan perilaku pemilih warga Surabaya menjelang Pemilu 2024, salah satunya ialah mayoritas kelompok pemilih perempuan cenderung memilih untuk memberikan suara kepada PDIP.
BACA JUGA: Adian Napitupulu: 435 Desa di Kabupaten Bogor Sudah Terima Pengobatan Gratis dari PDIP
"Dengan kata lain PDIP menjadi partai favorit pilihan perempuan di Kota Surabaya," kata Ikhsan dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat (14/7).
Menurut Ikhsan, PDIP memuncaki pilihan sebagai partai yang paling dipilih oleh kelompok pemilih perempuan di Surabaya dengan meraih angka 49,8 persen.
BACA JUGA: Hasil Survei: Elektabilitas Erick Thohir Nomor 1 di Bursa Cawapres
Kemudian, diikuti oleh Partai Gerindra dengan 7,5 persen, PKB 7,2 persen, Partai Golkar 6,5 persen, Partai Demokrat 6,2 persen. "Partai-partai lainnya hanya berada di kisaran tiga persen ke bawah," ungkapnya.
Ikhsan menguraikan bahwa partai-partai yang dimaksud, yakni PAN 2,8 persen, Partai Nasdem 2,7 persen, PKS 2,5 persen, Partai Perindo dan PSI masing-masing 1,8 persen dan 1,3 persen.
BACA JUGA: Habiburokhman Sebut Hubungan Gerindra-PDIP Bak Orang Berpacaran
Selebihnya, PPP dengan 0,8 persen, kemudian Partai Garuda, PKN, dan Partai Hanura masing-masing memperoleh 0,2 persen. "Partai Ummat, (Partai) Gelora, PBB, dan Partai Buruh tidak memperoleh persentase dari perempuan di Surabaya," kata Ikhsan.
Sisi lain, Ikhsan mengatakan bahwa ceruk suara dari kelompok pemilih pada demografi ini juga masih cukup besar untuk digarap oleh seluruh partai politik peserta pemilu.
Menurutnya, masih ada 10,3 persen responden yang memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu yang dapat dianggap sebagai pemilih yang belum menentukan pilihan.
"Sehingga, potensi suara ini ini masih bisa menjadi ruang terbuka bagi partai-partai untuk berkompetisi dan memanfaatkannya menjadi suara riil pada pemilu nanti," ungkapnya.
Penelitian SSC dilakukan 20 - 30 Juni 2023 di 31 kecamatan Kota Surabaya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Penentuan responden dalam setiap kartu keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
Adapun margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Tingkat kepercayaan 95 persen.
Menanggapi hasil survei itu, Wakil Ketua DPC PDIP Surabaya Tri Indah Ratna Sari mengungkapkan hal ini merupakan sinyal kemenangan PDIP di Kota Pahlawan.
"Ini kepercayaan yang luar biasa buat PDI Perjuangan Surabaya. Bisa dibilang ini sebuah sinyal kemenangan untuk partai dan Pak Ganjar sebagai Calon Presiden di tahun 2024," kata kader perempuan PDIP itu.
Dia menyebut suara perempuan dan milenial itu akan mendompleng popularitas daftar pemilih.
Mengingat, populasi pemilih perempuan yang lebih banyak dari laki-laki.
Terlebih lagi didukung oleh pemilih baru dari milenial.
"Kepercayaan ini tentunya menjadikan semangat kader PDI Perjuangan Kota Surabaya makin berkobar. Perempuan dan milenial sudah di barisan kami," kata dia.
Menurut Ratna, pengaruh Ketua DPP Puan Maharani menjadi jawaban kenapa pemilih perempuan menentukan pilihannya pada PDIP, terlepas banyaknya kader partai yang sukses menduduki kursi legislatif.
"Terlepas itu juga sosok Ketua Adi Sutarwijono ini juga sangat dekat dengan anak muda," katanya.
Sebagai informasi, SSC adalah salah satu lembaga survei yang bernaung di bawah Asosiasi Survei Opini Publik Indonesia (ASOPI) dan aktif dalam berbagai kegiatan riset opini publik sejak 16 tahun lalu, tepatnya sejak 7 Juli 2007. (antara/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi