jpnn.com, JAKARTA - Hasil survei RRI yang dilaksanakan bekerja sama dengan Indo Barometer menunjukkan mayoritas responden setuju jika pemerintah menunda mudik lebaran, Mei mendatang.
Sebanyak 64 persen responden menyatakan hal tersebut pada survei jurnalisme presisi 'Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Mudik Lebaran' yang digelar 9-15 April lalu.
BACA JUGA: Sehari Sebelum Larangan Mudik, Penumpang Penuhi Terminal Lebak Bulus
"Terbanyak kedua, responden setuju pemerintah melarang masyarakat mudik pada Lebaran (Idul Fitri) Mei 2020. Berjumlah 23.5 persen," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari, dalam pesan tertulisnya kepada jpnn.com, Kamis (23/4).
Sementara itu, sebagian kecil responden atau 12,3 persen menyatakan setuju jika pemerintah membolehkan masyarakat mudik. Sisanya, menjawab tidak tahu/tidak jawab sebanyak 0.3 persen.
BACA JUGA: Mudik dan Pulang Kampung Didebat, Iwan Fals: Kan Sama Maksudnya
"Mayoritas responden juga menyatakan tidak akan mudik (86.3 persen) pada lebaran nanti. Sementara 11,8 persen menyatakan akan mudik dan yang menjawab tidak tahu/tidak jawab sebanyak 2 persen," ucapnya.
Survei dilaksanakan di tujuh provinsi. Meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DKI Jakarta, Banten, Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan. Tujuh provinsi ini setara dengan 64.9 persen populasi nasional.
BACA JUGA: Nekat Mudik, Ini Hukuman yang Bakal Diberikan
Metode penarikan sampel yang digunakan quota & purposive sampling dengan 400 responden tersebar secara proporsional. Margin of error sebesar lebih kurang 4.90 persen, pada tingkat kepercayaan 95%.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara via telepon seluler menggunakan kuisioner. Data telepon seluler responden diambil secara acak dari no telepon seluler responden di Indo Barometer, dari hasil survei nasional, survei pileg, survei pilkada dan quick count di setiap wilayahnya di masa sebelumnya.
Responden adalah Warga Negara Indonesia yang berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah yang bertempat tinggal di wilayah survei. (gir/jpnn)
Redaktur & Reporter : Ken Girsang