Survei SMRC Pada Pemilih Kritis: Ganjar Pranowo Tertinggi, Disusul Prabowo Subianto

Minggu, 07 Mei 2023 – 17:47 WIB
Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting menunjukkan pemilih kritis lebih menginginkan Prabowo Subianto dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Foto: dok Setkab.go.id

jpnn.com, JAKARTA - Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis hasil survei terbaru terkait elektabilitas sosok teratas pada Pilpres 2024 mendatang.

Dalam pelbagai survei, kemungkinan persaingan dua besar pemilihan presiden 2024 adalah antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

BACA JUGA: Tuding Prabowo Pembunuh, Saiful Mujani Dilaporkan ke Bawaslu

Hasil survei menunjukkan bahwa dalam simulasi 3 nama untuk pemilih kritis, suara Anies Baswedan berada di bawah Ganjar dan Prabowo dengan selisih signifikan (12-13 persen).

Sementara dalam simulasi head to head atau dua nama, Ganjar mendapatkan dukungan 42,2 persen dan Prabowo Subianto 41,9 persen. Ini mengindikasikan bahwa dukungan pada keduanya sangat seimbang pada survei pemilih kriSs terakhir SMRC, yaitu 2-5 Mei 2023.

BACA JUGA: Survei: Prabowo Lebih Diinginkan Pemilih Berpendidikan Dibanding Ganjar dan Anies

Demikian hasil survei SMRC bertajuk ‘Kecenderungan Elektabilitas Anies, Ganjar, dan Prabowo pada Pemilih Kritis’ yang dipresentasikan Direktur Riset SMRC, Deni Irvani, melalui kanal YouTube SMRC TV pada Minggu, 7 Mei 2023.

Dalam presentasinya, Deni menyebut suara Ganjar dan Prabowo ini sangat dekat dan Sdak berbeda secara signifikan sehingga Sdak bisa disimpulkan siapa yang lebih unggul.

Deni melanjutkan bahwa dalam simulasi head to head ini, Prabowo terlihat cenderung unggul atas Ganjar pada bulan Maret sampai April 2023. Namun memasuki bulan Mei, pascadeklarasi Ganjar oleh PDIP, Ganjar mulai mengimbangi Prabowo. Bahkan, dalam simulasi di antara yang mengenal keduanya, Ganjar telah menyalip Prabowo.

BACA JUGA: Survei Terbaru SMRC: Ganjar Ungguli Prabowo dalam Simulasi Head to Head

Deni menyatakan bahwa dukungan pada calon presiden ini diperkirakan masih akan dinamis, karena sejauh ini masih ada perbedaan tingkat pengenalan publik terhadap calon.

Saat ini Prabowo sudah dikenal oleh 94 persen atau hampir semua pemilh, sementara Ganjar baru dikenal 85 persen. “Pada hari-H, dapat diasumsikan bahwa hampir semua pemilih akan tahu kedua tokoh tersebut,” jelasnya.

Pada kelompok pemilih yang tahu kedua tokoh, Ganjar menjadi unggul atas Prabowo. Ganjar mendapatkan dukungan 46,4 persen suara, sementara Prabowo 38,8 persen. Masih ada 14,8 persen yang belum menjawab.

Deni menjelaskan bahwa “pemilih kritis” adalah pemilih yang punya akses ke sumber- sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau ponsel sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik.

Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung Snggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80 persen.

Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei diperkirakan ±3.3 persen pada Sngkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.(ray/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler