Survei Tatap Muka Poltracking Indonesia: Isran Noor-Hadi 52.9%, Rudy Mas'ud-Seno Aji 38,4%

Jumat, 15 November 2024 – 08:56 WIB
Hasil survei Poltracking Indonesia Pilgub Kaltim 2024. Foto: source for jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Poltracking Indonesia mempublikasikan hasil survei elektabilitas pasangan calon Pilgub Kalimantan Timur (Kaltim) 2024.

Elektabilitas pasangan Isran Noor–Hadi Mulyadi mengungguli pasangan nomor urut 2, Rudy Mas’ud – Seno.

BACA JUGA: Survei CNN: Rudy Masud-Seno Aji Kalahkan Rivalnya di Pilgub Kaltim

Berdasarkan keterangan Poltracking Indonesia yang dipaparkan di Jakarta, Kamis (14/11/2024), survei dilakukan dari tanggal 28 Oktober - 4 November 2024, dengan mengambil sampel sebanyak 1400 responden yang tersebar di 10 kabupaten/kota di Kalimantan Timur.

Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden yang telah terpilih secara acak.

BACA JUGA: LKPI: Rudy Masud-Seno Aji Diprediksi Menang di Pilgub Kaltim

Penarikan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling. Tingkat kepercayaan (significant level) survei ini 95 persen dengan margin of error +/- 2.6 persen.

"Jika dilihat dari hasil survei dan analisis pada simulasi surat suara, pasangan Isran Noor – Hadi Mulyadi memperoleh angka elektabilitas (52.9%), sedangkan Rudy Mas’ud – Seno Aji (38.4%)," ujar Hanta Yuda AR melalui keterangan tertulis yang diterima redaksi hari ini.

BACA JUGA: Saat Debat Pilgub Kaltim 2024, Rudy-Seno Perkenalkan Aplikasi SAKTI

Dari segi popularitas Isran Noor masih unggul dengan memperoleh 78.4%. Isran merupakan sosok yang paling dikenal oleh publik, diikuti Hadi Mulyadi (62.2%) Rudy Mas’ud (60.4%), dan Seno Aji (48.6%).

Sementara pada tingkat akseptabilitas, Isran Noor (65.1%) menjadi yang tertinggi dibandingkan calon lainnya, diikuti Hadi Mulyadi (51.4%), Rudy Mas’ud (47.9%) dan Seno Aji (37.9%).

Kemudian, peta persebaran kekuatan elektablitas cagub-cawagub Kaltim berdasarkan Kabupaten/Kota menggambarkan dari total 10 Kabupaten/Kota, Isran Noor – Hadi Mulyadi cenderung unggul di 8 Kabupaten/Kota.

"Paslon Rudy Mas’ud – Seno Aji cenderung unggul di Kota Balikpapan," jelasnya.

Sementara di Penajam Paser Utara cenderung berimbang antara 2 pasangan. Sementara bila berdasarkan status perdesaan/perkotaan, pemilih yang berasal dari perkotaan maupun perdesaan cenderung kepada Isran Noor – Hadi Mulyadi.

Dalam survei ini, lanjut dia, juga menunjukkan tingkat kekuatan elektabilitas para paslon berdasarkan gender, agama, dan pendidikan menggambarkan pemilih dengan tingkat pendidikan tidak tamat SD, tamatan SD, SMP, SMA, Diploma dan Sarjana cenderung kepada Isran Noor – Hadi Mulyadi.

"Sementara berdasarkan tipologi, pemilih menggambarkan pemilih rasional, psikologis dan sosiologis cenderung kepada Isran Noor – Hadi Mulyadi," terang Hanta Yuda.

Hanta juga menegaskan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap cagub Kaltim jatuh kepada Isran Noor. Menurut publik, Isran cagub Kaltim yang paling peduli dan perhatian pada rakyat.

"Hasilnya, Isran Noor (28.9%), diikuti Rudy Mas’ud (17.9%), Hadi Mulyadi (7.2%) dan Seno Aji (2.2%)," paparnya.

Dari segi kejujuran, masyarakat juga menyakini Isran Noor bisa dipercaya dan bersih dari korupsi, paling mampu, dan berpengalaman memimpin Kaltim dibanding Rudy Mas’ud.

Pembangunan infrastruktur di Kaltim menjadi alasan masyarakat puas terhadap kinerja pemerintahan Gubernur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi periode 2018-2023, diikuti program yang tepat sasaran, sering memberikan bantuan, dan sering turun ke masyarakat.

Sebanyak 70.5 persen publik mengatakan puas (gabungan sangat puas dan cukup puas) terhadap Pemprov Kaltim selama Isran Noor menjabat Gubernur periode 2018-2023. Hanya 18.1 persen saja publik mengatakan tidak puas (gabungan kurang puas dan sangat tidak puas).

"Sebesar 50.6 persen responden berharap agar program Isran Noor dapat dilanjutkan sekaligus menjadi alasan menginginkannya mencalonkan diri kembali sebagai Gubernur Kalimantan Timur untuk periode 2024-2029," paparnya.

"Temuan ini merupakan potret terbaru dari survei yang dilakukan pada akhir Oktober - awal November 2024.

"Berbagai kemungkinan masih berpotensi terjadi, tergantung isu dan konstelasi politik jelang hari pemilihan pada 27 November 2024 nanti," pungkasnya.(ray/jpnn)


Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler