jpnn.com, JAKARTA - Lembaga Timur Barat Research Center (TBRC) kembali mengadakan jajak pendapat untuk mengukur keterpilihan capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Adapun survei dilakukan sejak 27 Januari hingga 6 Februari dilakukan di 480 kabupaten/kota di Indonesia dengan mengambil responden sebanyak 2.200 WNI yang terdaftar dalam DPT dengan metode multistage random sampling.
BACA JUGA: Ajak Masyarakat Dukung Prabowo-Gibran, GSP Banyuasin Targetkan Menang Pilpres Sekali Putaran
Survei tersebut memiliki margin of error 2,05 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif TBRC Johanes Romeo mengatakan pada pertanyaan terbuka atau ketika semua responden ditanyakan pasangan mana yang akan dipilih jika pilpres digelar hari ini maka Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dipilih sebanyak 42,6 persen.
BACA JUGA: Rachel Vennya Hingga Raffi Ahmad Hadir di Kampanye Akbar Prabowo-Gibran di GBK
"Lalu disusul oleh pasangan Ganjar-Mahfud sebanyak 28,1 persen dan pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 17,4 persen, serta yang tidak menjawab sebanyak 11,9 persen," kata Johanes Sabtu (8/2/2024) ," kata Johanes dalam siaran persnya, Sabtu (10/2).
Sementara dengan menggunakan pertanyaan tertutup menggunakan kuesioner dengan memberikan pertanyaan yang sama, maka hasil tabulasi dari hasil jawaban 2.200 responden, pasangan Prabowo-Gibran dipilih sebanyak 51,4 persen dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud dipilih sebanyak 29,1 persen serta Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 18,2 persen.
BACA JUGA: Survei CNN: Duet Prabowo-Gibran Raih 54,1 Persen, Unggul Jauh dari Paslon Lain
"Sedangkan yang tidak memilih sebanyak 1,3 persen," kata Johanes.
Sementara dari temuan survei didapati bahwa tingginya tingkat elektabilitas Prabowo-Gibran karena mayoritas pemilih dipengaruhi oleh gerakan politik dari Jokowi selama berlangsungnya masa kampanye.
Sebanyak 78,9 persen dari 51,4 persen yang memilih Prabowo-Gibran menyatakan mereka memilih karena faktor dari Jokowi. Kepala Negara itu dalam setiap gerak tubuh dan simbol-simbol serta yang dilakukan Jokowi yang mengarah pada pasangan calon nomor 02.
Sementara yang memilih Ganjar-Mahfud dipengaruhi oleh strategi kampanyenya sendiri yang banyak turun ke masyarakat bawah, serta pengaruh dari koalisi parpol yang mengusung.
Begitu juga dengan pasangan Anies Baswedan tingkat keterpilihannya lebih mayoritas karena framing dari faktor ketokohan Anies Baswedan sebagai simbol perubahan.
Sementara pengamat politik dari Universitas Pamulang (UNPAM), Yusal Farchan menilai elektabilitas Prabowo-Gibran terus naik tak lepas dari pengaruh Jokowi.
"Kalau saya lihat unggulnya Prabowo-Gibran dari paslon lainnya karena adanya faktor dari bayang-bayang Presiden Jokowi," kata Yusak.
Yusak menyebutkan tren naiknya elektabilitas Prabowo-Gibran di beberapa daerah di Indonesia seperti di Jawa Timur, Jawa Barat , Sumatera, alasannya, karena pemilih Jokowi di tahun 2019 yang lebih setuju mengalihkan pilihannya kepada paslon nomor dua itu.
"Banyak juga para investor ekonomi yang lebih percaya dan mendukung pasangan Prabowo-Gibran di pilpres 2024," ujar Yusak.
Menurut dia, jika tren elektabilitas Prabowo-Gibran tetap bertahan atau unggul maka ada kemungkinan Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran.
"Bisa saja Pilpres 2024 berjalan satu putaran," kata dia. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... Survei INES: Prabowo-Gibran Masih Unggul dari Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan